Murdoch Ancam Blokir Google

Rabu, 11 November 2009 – 00:29 WIB
Foto : AFP

SYDNEY - Pada perhelatan World Media Summit di Beijing Oktober lalu, Rupet Murdoch sudah mengecam habis search engine internet karena "mencoleng" berita media lainNah, akhir pekan kemarin, bos News Corporation itu menegaskan kembali kecamannya itu dan mengancam akan memblokir semua situs pencari dari akses berita ke jaringan media miliknya

BACA JUGA: Aung San Suu Kyi Bakal Bebas



"Mereka yang dengan mudah mengambil (berita) dan memanfaatkannya, sama saja mencuri dari kami
Kami sebut mencuri karena mereka mengambil begitu saja tanpa membayar," ujar tokoh 78 tahun tersebut seperti dilansir Agence France-Presse, Selasa (10/11)

BACA JUGA: El Savador Disapu Air Bah



Pria asal Australia itu menyebut Google, Microsoft dan Ask.com, sebagai tiga contoh pencuri berita News Corp
Murdoch menyatakan, pencurian di depan mata seperti yang dilakukan Google dan beberapa situs lainnya itu harus segera dihentikan

BACA JUGA: Deplu: Kita Tunggu Hasil Pembicaraan Menlu Australia



Sudah saatnya, lanjut dia, News Corppasang tarif untuk setiap berita mereka yang digunakan situs lain"Mereka tidak bisa terus-menerus mendapatkan (berita News Corp.) dengan gratisSaya rasa, selama ini kami semua tertidur," ujarnya ketika diwawancara stasiun televisi yang berada di bawah jaringan News Corporation, Sky News di Sydney

Secara khusus Murdoch mengarahkan kecamannya kepada Google, situs pencari paling populerDalam waktu dekat, News Corp(nama pendek News Corporation) akan memblokir Google dari akses jaringan beritanyaSelama ini, jaringan media Murdoch yang meliputi antara lain, The New York Post, The Sun, The Times of London dan The Australian, tersebut memang tidak pernah protes saat Google "meneruskan" berita-berita mereka melalui Google News. 

"Bersamaan dengan itu, kami akan mulai menarik bayaran dari seluruh pembaca berita online kami," ujar Murdoch

Metode membayar itu sudah diterapkan Wall Street Journal (WSJ), salah satu media di bawah News CorpHanya mereka yang tercatat sebagai pelanggan saja yang bisa mengakses isi berita WSJ dengan utuhSecara berkala, para pelanggan itu wajib membayarkan biaya berlangganan kepada WSJ.

Paling cepat, biaya berlangganan yang diterapkan Murdoch bagi segenap isi berita dari seluruh jaringan medianya itu, akan direalisasikan Juni tahun depanTapi, tidak menutup kemungkinan terjadi keterlambatanSebab, ada banyak hal yang harus dilakukan sebelum metode membayar itu bisa terwujud"Kami tidak hanya melakukan penyesuaian pada situs saja, tapi juga pada semua orang (staf dan rekanan)," urainya

Di samping itu, Murdoch juga menyatakan bakal memperkarakan doktrin fair use secara hukumSebab, selama ini, doktrin itulah yang dijadikan pembenaran pihak ketiga yang memanfaatkan berita-berita News Corplewat situs pencari seperti GoogleSeolah, mereproduksi berita lewat situs pencari adalah tindakan yang sah"Tapi, itu tidak akan terjadi dalam waktu dekatButuh waktu panjang," kata Murdoch(hep/ttg)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kunjungi Perbatasan Tibet


Redaktur : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler