Museum dan Perpustakaan Baru DPR Hanya Ajang Cari Proyek

Kamis, 30 April 2015 – 20:12 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Peneliti Formappi, Lucius Karus menilai, rencana pembangunan perpustakaan, museum dan pusat penelitian yang sepaket dengan gedung baru DPR hanya ajang cari proyek segelintir oknum wakil rakyat.

Lucius berkaca pada fakta perpustakaan dan museum DPR saat ini tak terawat serta sepi pengunjung. Dia pesimistis, para wakil rakyat akan menggunakan perpustakaan dan museum yang baru nanti.

BACA JUGA: Fadli Zon Usulkan DPR Bangun Perpustakaan dan Museum

"Ini menegaskan sinyalemen bahwa pembangunan fasilitas di DPR pertama-tama bukan karena desakan kebutuhan, bukan karena DPR membutuhkan perpustakaan dan research centre. Akan tetapi motivasi awal adalah proyek," kata Lucius di Jakarta, Kamis (30/4).

Menurut Lucius, DPR memiliki alasan tersendiri di balik kengototan mewujudkan ambisi itu. Yakni, perpustakaan dan museum dianggap paling bisa menjadi tameng untuk menutupi nafsu proyek sebagian anggota dewan.

BACA JUGA: Meski Kurang Dana, Mendagri Wajibkan Papua dan Majene Ikut Pilkada

"Jika saja DPR memang menunjukkan minat baca yang tinggi, perpustakaan baru dan mewah tidak harus disediakan terlebih dahulu. Pekerjaan membaca bagi yang suka membaca bisa dilakukan di mana saja dan dengan fasilitas apa saja. Minat baca ini yang minim pada sebagian besar anggota parlemen," tegas Lucius. (fat/jpnn)

BACA JUGA: Pimpinan Komisi XI DPR Ini Bantah Ikut Kunker ke Korsel

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dolar sedang Tinggi, DPR Malah Pelesiran ke Luar Negeri


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler