Musibah Banjir Ujian Berat, Sekjen HMS: Segera Pulihkan Ekonomi Rakyat Jakarta

Senin, 06 Januari 2020 – 02:14 WIB
Sekjen Gerakan Hidupkan Masyarakat Sejahtera (HMS), Hardjuno Wiwoho. Foto: Dopri for JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Sekjen Gerakan Hidupkan Masyarakat Sejahtera (HMS), Hardjuno Wiwoho meminta pemerintah DKI Jakarta segera memulihkan ekonomi masyakarat DKI Jakarta yang porak poranda akibat banjir yang melanda daerah ini beberapa waktu lalu. Hal ini sangat penting agar ekonomi rakyat tidak makin terpuruk.

“Saya kira, yang paling urgen saat ini adalah memulihkan ekonomi rakyat. Warga DKI Jakarta saat ini sangat menderita. Harta benda mereka hancur akibat banjir,” ujar Hardjuno di Jakarta, Minggu (5/1/2020).

BACA JUGA: Jakarta bisa Terhindar dari Banjir Jika Pemprov DKI Serius Bekerja

Menurutnya, pemulihan ekonomi rakyat pasca-banjir mutlak dilakukan. Jika tidak maka kondisi ekonomi warga DKI Jakarta semakin terpuruk yang pada gilirannya menambah jumlah penduduk miskin di ibukota Negara ini.

Saat ini ujar Hardjuno, kondisi ekonomi global tengah bergejolak. Hal ini memberi tekanan yang sangat besar terhadap ekonomi Indonesia. Kondisi ini diperparah dengan situasi Negara Indonesia yang tengah berada dalam keadaan darurat ekonomi.

BACA JUGA: TNI AL Terjunkan Tim Siaga Banjir

“Di tengah tengah masyarakat sedang kesulitan, kita disuguhkan dengan perampokan uang negara secara sistemik, seperti kasus Jiwasraya yang hari hari ini telah membuat resah masyarakat,” jelasnya.

Belum lagi penerimaan pajak yang jauh daripada target. Mengacu Undang-Undang No 11 tahun 2018 tentang APBN 2019, penerimaan perpajakan sebesarRp, 1.786,37 triliun, termasuk penerimaan bea dan cukai. Namun hingga Desember 2019, penerimaan perpajakan per November 2019 baru mencapai Rp 1.312,4 triliun (73,4%).

BACA JUGA: TNI Kerahkan Alutsista untuk Operasi Siaga Tempur di Perairan Natuna

“Beban Negara sangat berat ditambah lagi dengan kasus pemberian subsidi bungan obligasi rekap eks BLBI kepada para bangkir serta kasus Century Gate yang belum juga tuntas,” terangnya.

Hardjuno mengaku merasakan dampak banjir yang melanda wilayah Jakarta. Bahkan pegiat anti korupsi ini menderita kerugian miliran rupiah.

“Ini ujian yang cukup berat. Tetapi saya tetap istiqomah. Bahwa hidup, mati dan rejeki, semua sudah diatur oleh Yang Maha Kuasa. Semoga kita semua mendapat kebaikan dan keberkahan, serta selalu dalam lindungan Alloh SWT," ujarnya.

“Di luar sana banyak saudara saudara yang lebih susah akibat banjir kali ini, tidak hanya harta dan benda, nyawapun jadi korban,” tuturnya.

Lebih lanjut, dia berpesan kepada Gubernur DKI Jakarta agar segera mengambil langkah nyata menyelamatkan nasib warga DKI Jakarta. Sebab, Gubernur adalah pamong masyarakat, untuk mengayomi dan melayani masyarakat dengan benar.

"Karena sesungguhnya memang seorang 'pemimpin adalah pelayan'. Maka, pembelajaran bagi kita semua bahwa menjadi pemimpin mesti amanah dan tugas kewajiban yang diemban sangatlah berat. Tidak perlu beretorika,” katanya.

Hardjuno juga berharap agar warga DKI Jakarta tidak pantang menyerah menghadap banjir ini.
"Semoga Alloh memberikan kita semua kekuatan, kesehatan untuk tetap selalu berjuang istiqomah di jalan Nya. Istiqomah bukan berarti tidak boleh lelah, tetapi Istiqomah tidak boleh menyerah," ujarnya.

Terkait dengan wacana gugatan class action atas bencana banjir yang melanda Jakarta, Hardjuno yang juga berprofesi Advokat ini mengaku sangat mendukung langkah tersebut. Dengan demikian, warga DKI Jakarta akan mendapatkan haknya secara hukum.

“Masyarakat jangan dibikin susah, namun pemerintahan jangan hanya ingin pencitraan saja,” sindirnya.

Sebelumnya, pengacara Kondang Hotman Paris sempat lontarkan wacana gugatan class action atas bencana banjir yang melanda Jakarta.(fri/jpnn)


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler