jpnn.com, JAKARTA - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan musik menjadi bagian dari perayaan Hari Bhayangkara karena bisa digunakan sebagai media menyampaikan ekspresi.
"Jadi ini ruang-ruang demokrasi yang kami bangun untuk selalu dimanfaatkan. Karena kami lihat banyak seniman-seniman besar yang kemudian juga menyampaikan ekspresi-ekspresi melalui musik," ujar eks Kabareskrim Polri itu.
BACA JUGA: Dies Natalis ke-60 GAMKI, Kapolri, Wali Kota Medan, Ketum KNPI Beri Selamat
Kapolri menyebut penyampaian ekspresi atau aspirasi melalui musik bisa menjadi lebih efektif dan dapat mewakili suara hati masyarakat luas, shingga pesan yang disampaikan kepada para pemangku kebijakan akan lebih mudah diserap.
"Tentunya kami akan terus mendorong hal-hal seperti ini. Sehingga disatu sisi bagaimana kita menghadapi situasi di tahun politik tentunya akan banyak kegiatan yang menjadi bagian dari menyampaikan ekspresi." kata dia.
BACA JUGA: Awasi Minyak Goreng, Pengamat: Langkah Kapolri Sudah Tepat
Kegiatan Festival Musik Bhayangkara 2022 yang bertemakan 'Setapak Perubahan, Pesan Cinta Untuk Indonesia' ini dibagi ke dalam dua sub tema, yakni 'Suara Hati untuk Polri' dan 'Persembahan Karya Jalanan untuk Indonesia'.
Komunitas musisi jalanan hingga kelompok musisi difabel diberikan kesempatan menyalurkan, kritik, saran dan aspirasinya dalam kegiatan tersebut.
BACA JUGA: INSPIRA Sebut Perhatian Kapolri Jadi Semangat bagi Atlet Sepeda Indonesia
Kapolri menutup kegiatan festival musik jalanan dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Bhayangkara ke-76 di museum Benteng Vrederburgh, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Kamis (26/5) malam.
"Baru saja kami melaksanakan kegiatan penganugerahan terhadap 10 peserta finalis terbaik festival musisi jalanan yang diselenggarakan dalam rangka memperingati HUT Bhayangkara ke-76. Tentunya ini bagian dari rangkaian yang ada," kata Sigit.
Menurut Sigit, kegiatan ini mewakili komitmen dari Polri yang terus berbenah dan memperbaiki diri dalam memberikan wadah ataupun membangun ruang demokrasi bagi masyarakat.
"Polri telah membuat beberapa kegiatan untuk masyarakat menyampaikan aspirasi dan ekspresinya. Sebelum festival musik ini, Korps Bhayangkara telah sukses menggelar lomba mural dan orasi," ungkapnya.
Selain itu, Sigit mengingatkan bahwa ruang demokrasi dan politik harus dimanfaatkan dengan baik, sehingga aspirasi berdampak positif.
Eks Kapolda Banten itu juga menekankan penyampaian ekspresi di ruang demokrasi tersebut, tetap selalu mengutamakan untuk menjaga persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia.
"Walaupun kita berbeda-berbeda, karena kemajemukan, itu yang harus kita jaga. Polri tentunya selalu siapa mengawal, mengamankan ruang demokrasi yang tentunya menjadi bagian untuk terus-menerus harus diisi, diekspresikan sebagai bentuk kritis kita, bentuk kepedulian, kecintaan kita terhadap masyarakat, bangsa dan negara," papar Sigit.
Sigit berharap ruang aspirasi dan ekspresi itu yang menghasilkan kritik dan saran dapat dijadikan bahan evaluasi untuk menjadi institusi yang lebih baik dan makin dicintai.
"Silahkan untuk sampaikan hal-hal yang khususnya buat kami Polri untuk bisa dikritik. Sehingga kami juga mendapatkan masukan-masukan, untuk terus berbenah diri," tegas Sigit. (mcr10/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul