Musim Hujan Tiba, Jumlah Wanita Hamil Bertambah

Selasa, 15 November 2016 – 19:39 WIB
Ilustrasi: thebreastcancer.com

jpnn.com - MOJOKERTO - Angka ibu hamil (bumil) di Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur bertambah. Berdasar data Dinas Kesehatan (Dinkes) Mojokerto terhitung sejak Januari hingga September atau mulai memasuki musim hujan lalu, angka bumil di kabupaten yang pernah menjadi pusat Kerajaan Majapahit itu mencapai 13.066 orang.

Kabid Kesehatan Keluarga Dinkes Kabupaten Mojokerto Agus Suyoso menjelaskan, melonjaknya jumlah kehamilan juga diiringi kenaikan angka bumil dengan risiko tinggi (risti). Selama periode Januari-September tahun ini, ada 5.925 bumil risti.

BACA JUGA: Kantor Polisi Dilempar Batu, Pelaku Teriakkan Takbir

Agus mengatakan, pihaknya melakukan pemantauan khusus terhadap bumil dengan kategori risti. Hal itu untuk meminimalkan risiko saat proses persalinan. Karenanya, Disken Mojokerto mendorong para bumil secara rutin memeriksakan kehamilan mereka ke puskesmas maupun bidan desa minimal empat kali selama mengandung.

”Terutama jika mengalami gejala kaki bengkak, harus segera memeriksakan,” katanya seperti diberitakan Jawa Pos Radar Mojokerto.

BACA JUGA: Sekali Razia Jaring Lima Pasangan Selingkuh dan 12 PSK

Agus menjelaskan, banyak faktor yang membuat bumil dinyatakan sebagai kategori risti. Antara lain, usia ibu terlalu muda (kurang dari 16 tahun) atau terlalu tua (di atas 35 tahun).

Selain itu, faktor risiko juga terkait dengan riwayat kesehatan bumil. Misalnya, menderita diabetes, TBC, tekanan darah tinggi, gangguan jantung dan anemia. ”Makanya, setiap bumil akan melahirkan pasti akan didata siapa yang jadi pendonor darahnya,” tuturnya.

BACA JUGA: Kenangan Keluarga Tentang Intan, Bocah Lugu Korban Bom Samarinda

Risiko juga ada pada bumil yang pernah melakukan operasi cesar, hamil dengan bayi kembar ataupun pernah mengalami keguguran. Hanya saja, kata Agus, masing-masing memiliki bobot risti berbeda-beda karena tergantung berat atau tidaknya penyakit yang disandang. ”Semua itu berdasar penilaian dari KSPR (Kartu Skor Poedji Rochjati, red),” paparnya. 

Dari hasil tersebut, nantinya juga akan dilakukan kategorisasi kehamilan risiko ringan, berat, dan sangat tinggi. Agus menambahkan, selama rentang waktu sembilan bulan bumil risti terdata melalui petugas kesehatan sejumlah 3.700 jiwa.

Sedangkan, dari kader-kader yang tersebar di setiap dusun maupun desa mencatat ada 2.225 jiwa. ”Total bumil risti tahun ini ada 5.925 jiwa,” sebutnya. (ram/ris/jpg/ara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ibu Intan: Aku Mau Anakku Bangun, Mengapa Begitu Cepat Pergi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler