jpnn.com, JAKARTA - Ketua Persatuan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Sumsel, drh Jafrizal mengatakan kondisi cuaca selama musim pancaroba mendukung pertumbuhan virus-virus pada hewan yang dapat tertular ke manusia atau menjadi zoonosis.
"Virus terbagi dua, ada yang dulu pernah muncul lalu muncul kembali, ada juga yang memang belum pernah ada lalu muncul," ujar drh Jafrizal, Sabtu (28/3).
BACA JUGA: Kementan Ajak Masyarakat Waspadai 15 Zoonosis Prioritas
Ia mencontohkan temuan kasus virus Flu Burung di Kota Palembang pada Januari 2020 yang mematikan ratusan ungags.
Virus tersebut muncul kembali setelah hampir lima tahun tidak pernah muncul. Beruntungnya virus itu tidak sampai menjalar ke manusia.
BACA JUGA: Kementan Luncurkan 3 Buku Hadapi Penyakit Infeksi Baru dan Zoonosis
Virus dari hewan akan mudah menyerang manusia dengan daya imunitas rendah akibat cuaca yang berubah-ubah cepat selama musim pancaroba. Sehingga masyarakat perlu menjaga diri dari kontak-kontak terhadap hewan.
Terdapat 15 zoonosis prioritas di Indonesia yang perlu diwaspadai berdasarkan Keputusan Kementerian Pertanian Nomor 237/Kpts/PK. 400/3/2019, yakni rabies, avian influenza, antraks, japanese, buvone tuborculosis, brucellosis, leptosprisis, b. enchephalitis, salmonellosis, q fever, trichinellosis, para tuberculosis, taniasis, schistosomiosis, dan toksoplasma.
BACA JUGA: Perusahaan Ini Segera Bagikan Bonus Rp 318 Miliar ke Karyawan, duh Enaknya
Tidak hanya virus, zoonosis tersebut juga disebabkan dari kuman, jamur, parasit dan bakteri yang dibawa beragam jenis hewan seperti unggas, babi, nyamuk, kelelawar, monyet, sapi, anjing, bahkan kucing.
Penularannya dapat menimbulkan infeksi serta penyakit pada manusia dari level ringan hingga fatal.
Masyarakat perlu meningkatkan kebersihan lingkungan dan memperhatikan kesehatan hewan peliharaan serta memberinya vaksin untuk meminimalisir timbulnya zoonosis.
"Jika hewannya sehat maka manusianya juga sehat," demikian drh. Jafrizal menjelaskan tentang zoonosis. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Soetomo