Musliar Rancang Lulusan Sekolah Siap Kerja

Rabu, 19 Oktober 2011 – 20:43 WIB

JAKARTA—Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Wamendikbud) bidang Pendidikan, Musliar Kasim mengungkapkan, dirinya setelah dilantik menjadi Wamendiknas tidak memiliki program khususDia mengatakan akan siap bersama-sama untuk menjalankan seluruh visi dan misi kementerian yang sudah dicanangkan sebelumnya.

Musliar mengatakan, posisi jabatan kedua wamendikbud ini tidak terpisah pekerjaannya, namun saling mengisi

BACA JUGA: Mendikbud Paparkan Dua Agenda Kementrian

Hal ini disebabkan karena kebudayaan akan menjadi bagian dari pendidikan yang akan dikembangkan pemerintah ke depannya.

“Jujur saja, saya tidak memiliki visi wamen
Dengan adanya dua wamen di Kemdikbud saat ini, kami bersama-sama menjalankan visi kementerian karena wamen ini membantu menteri

BACA JUGA: Mendikbud Paparkan Dua Agenda Utama

Yang ada adalah visi Kemdikbud yang akan kita jalankan bersama-sama
Saya akan menjalankan visi kementerian bersama-sama,”  ungkap Musliar di Gedung Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), Jakarta, Rabu (19/10).

Mantan Rektor Universitas Andalas ini menjelaskan, salah satu visi Kementerian yang siap dijalankan adalah berupaya bagaimana agar tamatan atau lulusan sekolah menengah dan perguruan tinggi bisa matching dengan kebutuhan pasar.

“Selama ini kan yang dirisaukan oleh orang adalah kenapa semakin banyak orang terdidik justru menjadi penganggur terdidik

BACA JUGA: Yayasan Trisakti Curhat Soal Putusan MA

Bagaimana ke depan kita bersama-sama mengkaji kembali bagaimana agar lulusan sekolah terutama sekolah kejuruan dan di perguruan tinggi agar matching dengan kebutuhan pasar dan jika memungkinkan bisa menghasilkan pekerjaan sendiri,” ujarnya.

Menurutnya, selama ini juga sebenarnya telah dikembangkan pendidikan karakter dan entrepreneurship (kewirausahaan)Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono , lanjut dia, juga menginginkan agar hal ini lebih jelas seperti pada road map kementerian untuk menghasilkan entrepreneur yang berkarakter.

“Masing-masing direktorat selama ini terutama Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah (Dikmen) dan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti) memulai ini dan tinggal lagi nanti dipikirkan apakah perlu dimulai lagi dari awalApakah dari PAUD atau dikdas atau dikmen dan dikti,” jelasnya.

Mantan Inspektur Jenderal Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas) ini menambahkan, ketika dipanggil Presiden dan diminta menjadi Wamendikbud bidang pendidikan, Presiden berharap agar pendidikan di Indonesia semakin maju sehingga anak didik di Indonesia  mempunyai kecerdasan yang baik tetapi punya karakter Indonesia.

 “Dengan adanya dua Wamen ini, saya kira cocok sekali bagaimana kita memasukkan budaya-budaya yang baik ke dalam pendidikan kita,” tukasnya(cha/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tunjangan Guru Tinggal Tunggu Pencairan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler