jpnn.com - jpnn.com - Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Batam, Muslim Bidin menghentikan proses penjualan buku Lembar Kegiatan Sekolah (LKS) untuk murid SD di Toko Buku Harapan Utama yang berlokasi di kawasan Sentosa Perdana (SP) Plaza Mall, Sagulung, Jumat (6/1) pagi.
Penghentian ini menyusul terjadinya antrean panjang dan aksi berebutan dari ribuan orangtua/wali murid dari wilayah Batuaji, Sagulung, Galang, dan pulau-pulau terdekat untuk mendapatkan buku LKS di toko itu sejak Kamis (5/1) siang lalu.
BACA JUGA: Oalah! Wali Murid Dipaksa Beli Buku di Toko Tertentu
Saat mendatangi lokasi toko buku tersebut, Muslim tak tega melihat puluhan orangtua/wali murid berebutan untuk mendapatkan buku LKS. Sehingga dia menginstruksikan toko tersebut ditutup dan orangtua wali murid diminta untuk pulang.
"Tutup dulu, kalian boleh pulang. Saya akan panggil semua kepala sekolah untuk membahas ini. Ada apa ini," ujarnya seperti diberitakan Batam Pos (Jawa Pos Group) hari ini.
BACA JUGA: Siswa Diwajibkan Beli Buku LKS, Kepsek Diduga Main Mata
Muslim mengaku, kaget dengan kondisi tersebut. Sebab selama ini pihaknya tak pernah menunjuk ataupun menyuruh pihak sekolah untuk membeli buku LKS di toko buku yang sama.
"Ini diluar sepengetahuan Dinas Pendidikan, makanya untuk sementara saya perintahkan toko buku tidak menjual buku kepada orangtua siswa," tegasnya.
Sebagai tindak lanjut atas kejadian itu, kepala sekolah-kepala sekolah yang menyuruh orangtua/wali murid untuk beli buku di toko buku yang ditentukan itu akan di panggil untuk dimintai penjelasan dan pertanggungjawaban.
"Sampai sekarang saya belum tahu apa alasan harus di satu toko saja yang jual buku ini (LKS). Saya akan cek itu. Mereka (kepela sekolah) akan saya panggil untuk bahas masalah ini," ujarnya.
Tidak itu saja, dalam seminggu ke depan Muslim juga meminta agar sekolah-sekolah yang ada di Sagulung, Batuaji, dan sekitarnya untuk tidak mewajibkan murid membeli buku LKS tersebut.
"Tunggu sampai ada solusi baru boleh. Sementara biar kami bahas dulu agar dapat solusi yang tepat," jelasnya.
Jika pada pertemuan dengan pihak kepala sekolah nanti ditemukan ada kejanggalan dengan pengadaan buku LKS yang dipatok pada toko yang sama, Muslim menegaskan akan memberikan saksi yang tegas kepada kepala sekolah tersebut.
"Kita lihat dulu nanti, apa tujuan mereka menunjuk satu toko buku. Pastinya kita akan berikan teguran, karena sudah membuat orangtua murid resah," kata Muslim.
Dia menambahkan, siswa boleh membeli buku dari mana saja, tidak harus di toko yang ditunjuk. Ini akan menimbulkan keuntungan tertentu bagi oknum yang mendalangi penjualan LKS tersebut.
"Ini yang kami takutkan. Jangan sampai ada oknum yang mengambil keuntungan dari hal ini," sebut dia.(eja/cr17)
Redaktur & Reporter : Budi