Musni Umar Ungkap Sosok yang Dibunuh Ruslan Buton, Bukan Petani?

Rabu, 03 Juni 2020 – 09:08 WIB
Ruslan Buton dipecat dari TNI karena terlibat kasus pembunuhan. Ilustrasi Foto: RM/dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Rektor Universitas Ibnu Chaldun Musni Umar menguak sosok La Gode, petani cengkeh yang menjadi korban pembunuhan yang dilakukan Ruslan Buton ketika masih menjabat Komandan Pos SSK III Yonif RK/32 Banau pada Oktober 2017 lalu.

Sosok La Gode yang disebut Musni Umar lewat akun Twitter-nya, 2 Juni 2020, bukan petani sebagaimana disebutkan selama ini.

BACA JUGA: Tindakan Ruslan Buton Meresahkan Masyarakat, Kriminal Murni

Dia juga menyebut tindakan Ruslan Buton justru mendapat apresiasi warga di daerah itu.

"Tadi siang saya ditemui dan diberitahu tetangga Ruslan Buton di Bau-Bau bahwa La Gode yang dibunuh bukan petani tetapi Preman di Halmahera yang sangat meresahkan masyarakat. Dia dibunuh ketika menyerang asrama TNI. Itu sebabnya Ruslan Buton dkk dapat apresiasi warga," dikutip dari cuitan @musniumar, Rabu (3/6).

BACA JUGA: Mardani: Penangkapan Ruslan Buton Melemahkan Kepercayaan Publik ke Negara

Cuitan Musni sudah di-Retweet sebanyak 1.600 kali dan disukai 5.300 netizen.

Salah satu tokoh yang me-Retweet adalah Anggota DPR RI Fadli Zon.

BACA JUGA: Kasus Video Dewasa Mirip Syahrini, Polisi Menangkap M, Oh Ternyata

Sosok Ruslan Buton belakangan ini menjadi sorotan setelah ditangkap tim gabungan dari Mabes Polri hingga Denpom TNI AD pada Kamis (28/5) lalu di Buton, Sulawesi Tenggara (Sultra).

Ruslan ditangkap karena telah menyebarkan rekaman suara pembacaan surat terbuka untuk Presiden Joko Widodo atau Jokowi mundur dari jabatannya sebagai orang nomor satu di Indonesia.

Sebelumnya, Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad) Kolonel Inf Nefra Firdaus menegaskan bahwa Ruslan Buton yang ditangkap setelah meminta Presiden Jokowi mundur, bukan seorang prajurit lagi.

Untuk itu, penanganan proses hukum semua berada di bawah kendali Polri.

"Ruslan Buton dipecat dari TNI karena kasus pembunuhan La Gode pada Oktober 2017. Mantan perwira pertama di Yonif RK 732/Banau terakhir berpangkat Kapten Infanteri,” ujar Nefra ketika dihubungi JPNN, Sabtu (30/5).

Nefra menuturkan, ketika terlibat kasus pembunuhan, Ruslan menjabat sebagai Komandan Kompi sekaligus Komandan Pos Satgas SSK III Yonif RK 732/Banau.

Kasus yang melibatkan Ruslan ini berawal dari penangkapan yang dilakukan terhadap La Gode karena mencuri singkong.

Kemudian, La Gode dititipkan ke Pos Satuan Tugas Pengamanan Daerah Rawan (Satgas Pamrahwan) di Pulau Taliabu, Maluku Utara karena polisi tak ada ruang tahanan.

Tak berapa setelah itu, La Gode ditemukan tewas karena dianiaya.

“Saat itu belasan oknum personel TNI yang bertugas Pos Satgas SSK III Yonif RK 732/Banau pun didakwa melakukan penganiayaan itu,” sambung Nefra. (fat/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler