jpnn.com, JAKARTA - Dua selebritas tanah air Mustafa Debu dan Ridho Roma ternyata punya hobi membaca.
Ini dibuktikan dengan keikutsertaan keduanya dalam lomba baca bertajuk Semua Membaca Kehidupan Rasulullah besutan Majalah Mata Air.
BACA JUGA: Bunda-bunda, Begini Cara Agar Anak Rajin Membaca di Masa Pandemi Corona
Bagi Mustafa, ini bukan sekadar lomba baca biasa.
Dengan membaca kisah kehidupan Rasullullah, semakin meningkatkan rasa cinta kepada Nabi Muhammad SAW.
BACA JUGA: Lebih Sering Membaca Alquran atau Buka WhatsApp?
"Rasa cinta saya kepada Nabi, saya tuangkan dalam syair lagu. Saya ingin lewat lagu orang-orang bisa mengenal Rasulullah," kata Mustafa yang memeriahkan peluncuran program Semua Membacanya, Semua Membaca Kehidupan Rasulullah yang disiarkan live di YouTube, Sabtu malam (5/9).
Sementara, Ridho Roma mengaku, sejak kecil selalu tertarik dengan kisah kehidupan Rasulullah.
Untuk mencari tahu, putra Haji Roma Irama ini menggunakan berbagai media. Baik lewat buku, film, YouTube, dan lainnya.
"Alhamdulillah lumayan banyak kisah Rasulullah yang saya ketahui. Namun untuk kisah Rasulullah di buku Cahaya Abadi Muhammad SAW Kebanggaan Alam Semesta Jilid 1 buku Sirah Nabawiyah belum saya tahu karena saya belum selesai membacanya," tuturnya.
Menurut Ridho, lomba Semua Membaca Kehidupan Rasulullah sangat menarik di tengah gencarnya informasi yang bisa diperoleh dengan mudahnya.
Dengan membaca kisah kehidupan Rasulullah, Ridho yakin, generasi milenial mudah menghalau akses negatif dari perkembangan teknologi informasi.
"Ayo para selebritas, generasi milenial, buktikan kalau kita cinta Rasulullah dengan mengikuti lomba membaca ini," ucapnya.
Pada kesempatan sama Guru Besar Universitas Negeri Jakarta (UNJ) dan Dewan Penasihat Majalah Mata Air Prof Dr Ilza Mayuni MA mengatakan, peserta lomba membaca ini jumlahnya membeludak.
Sejak dibuka pendaftaranya pada 17 Agustus 2020 sampai 5 September sudah mencapai 6 ribu lebih peserta dari dalam maupun luar negeri.
"Ini bukan program biasa. Membaca bukan baca biasa tetapi membaca kehidupan Rasulullah," ucap Prof Ilza dalam sambutannya.
Sementara Astri Katrini Alafta selaku pimpinan redaksi Majalah Mata Air mengatakan, pendaftaran diperpanjang sampai 15 September. Ini karena besarnya animo masyarakat yang ingin mendaftar.
"Mestinya ditutup 6 September, tetapi karena banyak yang ingin daftar makanya diperpanjang lagi. Insyaallah jumlahnya bisa lebih dari 10 ribu orang sehingga misi kami menjadikan membaca sebagai suatu budaya bisa tercapai," katanya.
Dia menyebutkan, ada dua buku yang bisa dipilih para peserta dalam lomba membaca ini.
Yaitu Cahaya Abadi Muhammad SAW Kebanggaan Alam Semesta Jilid 1 karya Muhammad Fethullah Gulen. Kedua buku Sirah Nabawiyah karya Syekh Shafiyurrahman al Mubarakfuri.
"Peserta dapat memilih salah satu dari judul buku tersebut untuk dibaca. Pada waktu ujian final Oktober mendatang, peserta dapat memilih soal sesuai buku yang dibaca," terangnya.
Yang membuat Astri terharu, kaum milenial sangat tertarik dengan lomba membaca ini. Bahkan anak jenjang SD dan SMP juga ikut. Ini menunjukkan nilai positif kalau kedua buku tersebut cukup menarik perhatian anak-anak. (esy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad