Nabire Rusuh, Polisi Bentrok dengan Warga

Sabtu, 15 Maret 2014 – 02:43 WIB

jpnn.com - JAYAPURA – Kondisi Kota Kabire tepatnya di daerah Kali Bobo, Jumat (14/3) mendadak tegang. Sekelompok warga berjumlah sekitar 40 orang dilaporkan melakukan penyerangan  terhadap salah satu lapangan futsal Karya Papua yang masuk dalam kompleks Brimob.

Warga yang mengamuk ini melakukan pelemparan dan merusak sejumlah barang termasuk  membakar satu unit motor dan merusak 1 unit mobil milik warga.  

BACA JUGA: Masyarakat Shalat Minta Hujan

Anggota Polisi yang saat itu menjadi sasaran penyerangan lantas membalas dan dilaporkan 3 orang mengalami luka serius dan harus dilarikan ke rumah sakit.

Salah satu sumber Cenderawasih Pos (grup JPNN) di Nabire menyebutkan bahwa pascakejadian tersebut kondisi Kota Nabire malam kemarin cukup mengkhawatirkan karena mengantisipasi aksi balasan dari kelompok salah satu suku tersebut.

BACA JUGA: Masih Kekurangan Bidan dan Dokter PTT

 “Saat ini Kota Nabire masih mencekam, banyak warga memilih tidak keluar karena takut kalau menjadi korban balasan kelompok suku tersebut,” kata sumber Cenderawasih Pos.
 
Ia juga membenarkan jika ada kendaraan yang dibakar dan ada juga yang dirusak. Namun sepengetahuannya tak ada korban jiwa dari chaos ini. “Yang jelas lokasinya di lapangan futsal dan saat ini Kota Nabire sedikit lengang,” katanya.

Kapolres Nabire AKBP Tagor Hutapea yang dikonfirmasi via telepon membenarkan adanya bentrok anggotanya dengan sekelompok warga. Dari bentrok ini dikatakan ada tiga korban yang harus dilarikan ke rumah sakit.
 
Kapolres menceritakan bahwa kejadian bentrok dengan warga ini terjadi , Jumat kemarin sekitar pukul 15.00 WIT di Kali Bobo, Nabire. Saat itu dikatakan ada salah seorang warga suku Moni bernama Daud Kobogau (16) dan Niko Semau (25) datang ke lokasi Futsal Karya Papua kemudian meminta uang kepada karyawan yang bekerja di lapangan futsal.

BACA JUGA: Ada Pejabat Disingkirkan Secara Halus

Namun karyawan tersebut tak menuruti permintaan warga tersebut lalu menyampaikan ke anggota Polisi yang sedang bermain futsal. Saat itu anggota meminta warga tersebut pulang. Namun tak terima dengan pengusiran ini, pelaku justru melakukan pemukulan sehingga terjadi keributan dan berujung perkelahian.
 
Saat itulah pelaku memberi kode  kepada warga lainnya yang langsung berhamburan dan melakukan penyerangan dengan melempar dan merusak barang-barang di lokasi. Saat tiba di lokasi ini para kelompok warga ini langsung menutup pintu gerbang sambil terus melempar anggota brimob dengan batu.

Karena situasi tak berimbang akhirnya bantuan 2 patroli Dalmas menyusul ke lokasi. Hanya saja situasi  dilaporkan masih memanas sehingga datang anggota brimob lainnya dan situasi bisa dikuasai.
 
“Memang ada tembakan ke udara karena situasi semakin tak terkendali,” kata Tagor.

“Jadi awal kejadiannya begitu, orang ini (pelaku) datang dan meminta uang, namun tak dikasih lalu diusir oleh anggota karena lokasi lapangan memang masuk dalam kompleks Brimob. Akan tetapi setelah diusir pelaku kembali dengan membawa massa dan melakukan pengrusakan termasuk membakar 1 motor milik anggota dan merusak 2 unit mobil,” kata Tagor.

Kapolres Tagor juga membenarkan bahwa dari bentrok ini ada tiga warga yang dilarikan ke rumah sakit. “Memang ada yang kena tikam, ada juga kena tendang aparat karena massa memang brutal sehingga anggota melakukan perlawanan,” kata Kapolres.
 
Hanya Tagor membantah jika ada warga yang terkena tembak. “Tidak benar itu kalau ada yang tertembak, yang ada hanya 3 orang dibawa ke rumah sakit karena luka akibat perkelahian dengan aparat,” katanya.

Informasi dari sumber Cepos yang lain menyebutkan bahwa salah satu korban mengalami luka tikam di bagian bahu dan kini dirawat di Rumah Sakit Umum Nabire. (ade)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Asap Masih Pekat, PLN Batalkan Pemadaman Listrik


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler