Nadiem Makarim Generasi yang Lahir dan Menghidupi Industri 4.0

Rabu, 23 Oktober 2019 – 22:40 WIB
Mendikbud Nadiem Makarim. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Kehadiran Nadiem Makarim sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ramai menjadi perbincangan. Kehadirannya dipertanyakan lantaran dinilai tidak memiliki kemampuan menjadi Mendikbud.

Meski begitu, kehadiran Nadiem mendapat dukungan dari kalangan pendidikan. Keberhasilan Nadiem dalam memimpin perusahaan startup skala besar, Gojek, diharapkan bisa membawa perubahan dalam visi pembangunan generasi mendatang.

BACA JUGA: Guyonan Eko Patrio Soal Nadiem Makarim Jadi Mendikbud

Hal itu disampaikan oleh Pakar Pendidikan Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Prof. Arief Rachman.

Dia mengungkapkan harapan besarnya bahwa kreativitas yang telah dituangkan Nadiem selama memimpin perusahaan superapps itu dapat dikembangkan saat dirinya memimpin Kemendikbud.

BACA JUGA: Nadiem Pilih Jadi Menteri Jokowi, Mitra Driver Titip Pesan ke Bos Baru Gojek

“Saya percaya penunjukkan Nadiem sudah mempertimbangkan berbagai masukan. Pemerintah tidak mungkin gegabah. Beliau sendiri telah menunjukkan jasa besarnya dengan membuka lapangan kerja bagi jutaan orang melalui kreativitasnya membangun Gojek. Jadi beri dia kesempatan," ungkap Arief, Rabu (23/10).

Sejalan dengan tantangan era digital serta Revolusi Industri 4.0, sosok Nadiem menurut Arief sejauh ini cocok melakukan perubahan di dunia pendidikan. Apalagi, Nadiem mempuyai jejak prestasi yang positif bagi kehidupan sosial.

“Dia adalah generasi yang lahir dan menghidupi industri 4.0, lewat kreativitasnya terdapat nilai tambah ekonomi dan sosial bagi masyarakat,” tambah Arief.

Hanya saja, pria yang juga menjabat sebagai Ketua Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO ini mengingatkan mengubah arah dunia pendidikan tidak semudah dunia bisnis atau korporat. 

“Ini tantangan bagi anak muda seperti Nadiem, bagaimana kreativitas di dunia industri bisa diserap sistem pendidikan yang lebih cenderung software bukan hardware seperti di dunia bisnis,” tegasnya. 

Dia menilai tugas Mendikbud itu teramat luas, membidani kelahiran generasi emas masa depan yang kini berjumlah sekitar 50 juta siswa. 

“Dengan ratusan sekolah dan jutaan guru di bawahnya,” tambah Arief.

Di sisi lain, sebagaimana amanat undang-undang, sistem pendidikan nasional diharapkan mampu menggali berbagai potensi dalam diri siswa seperti potensi spritualitas, kognisi atau ketajaman berpikir, potensi sosial, serta potensi rasa atau kebudayaan.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler