Nadiem Makarim Klaim UKBI Adaptif Merdeka Bentuk Keberhasilan Pemerintah

Jumat, 29 Januari 2021 – 20:59 WIB
Mendikbud Nadiem Makarim saat meluncurkan UKBI Adaptif Merdeka secara daring. Foto: tangkapan layar zoom

jpnn.com, JAKARTA - Kemendikbud melalui Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa meluncurkan uji kemahiran berbahasa Indonesia (UKBI) Adaptif Merdeka.

Mendikbud Nadiem Anwar Makarim mengatakan, telah banyak dilakukan berbagai inovasi dalam hal pengembangan, pembinaan, dan peningkatan fungsi bahasa Indonesia. 

BACA JUGA: Keras! Kapolda NTB Irjen M Iqbal Ancam Kapolres: Jangan Sampai Saya Copot

Hal itu diharapkan bisa bermuara pada layanan yang profesional di bidang kebahasaan dan kesastraan, dalam konteks pembinaan kepada penutur bahasa Indonesia.

“Pengembangan UKBI Adaptif Merdeka merupakan bentuk keberhasilan pemerintah dalam pemajuan kebahasaan dan kesastraan melalui lompatan dalam hal desain dan sistem layanan uji,” kata Nadiem saat peluncuran secara virtual, Jumat (29/1). 

BACA JUGA: Sosiolog Musni Umar Dukung Ketegasan Mendikbud Nadiem dalam Kasus Intoleransi di Sekolah

Dia berharap, UKBI Adaptif Merdeka bisa memberikan dampak positif kepada penutur bahasa Indonesia dari berbagai kalangan.

Di samping meningkatkan aspirasi dalam memahami dan mempelajari bahasa Indonesia, menghasilkan berbagai karya tulis dan digital berbahasa Indonesia.

BACA JUGA: Heboh Soal Pasangan Gancet di Tengah Jalan, Kapolsek Turun Tangan

Kemudian melibatkan diri dan berpartisipasi aktif dalam membawa bahasa Indonesia ke kancah internasional.

Pada kesempatan sama, Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Endang Aminuddin Aziz mengatakan tujuan utama pengembangan UKBI Adaptif adalah untuk memotret kemahiran berbahasa penutur bahasa Indonesia lintas performa dengan cepat, tepat, dan efisien.

"Pemutakhiran UKBI ke dalam bentuk adaptif akan membuka peluang bagi penutur bahasa Indonesia lebih luas untuk mengikuti UKBI," ujarnya.

Selain itu untuk mempermudah kalangan profesional di berbagai bidang dan pembelajar asing yang selama ini kesulitan mengikuti UKBI.

Sebab, harus mengikuti satu paket uji lengkap yang kurang sesuai dengan estimasi kemahirannya. 

"Hal itu menyebabkan unsur tebak-tebakan menjadi tinggi karena soal-soal tidak dipahami pada level kemahirannya,” imbuhnya. 

Sebelum UKBI adaptif diluncurkan, setiap soal UKBI telah melalui uji validitas dan uji reliabilitas.

Selain itu, melalui usaha intensif dengan melibatkan peserta uji coba sejumlah 2.190 di seluruh Indonesia. 

Pada 2020 Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa telah memutakhirkan sistem UKBI itu seturut perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi hingga menghasilkan sistem uji UKBI Adaptif Merdeka. 

Uji coba ini tidak hanya dilakukan terhadap para pelajar, tetapi juga kalangan profesional yang diyakini akan menjadi pengguna UKBI adaptif pada masa mendatang.

"Kami meyakini betul bahwa butir-butir soal di dalam UKBI adaptif ini telah memenuhi semua prasyarat sebuah tes yang andal,” terang Aminudin Aziz. (esy/jpnn)


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler