jpnn.com, JAKARTA - Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim berdialog dengan civitas academica Universitas Negeri Manado (Unima).
Dia mendengarkan cerita sekaligus masukan dari mahasiswa mengenai program-program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
BACA JUGA: Gandeng UGM, Pupuk Kaltim Dukung Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka
Dalam dialog tersebut, Mendikbudristek memotivasi para mahasiswa agar jangan mudah menyerah dalam mendaftar dan menjalani program MBKM.
“Apa pun tantangannya, jangan biarkan pengalaman sekali dalam seumur hidup di program MBKM jadi telantar hanya karena cengeng,” kata Mas Nadiem, sapaan Mendikbudristek di Aula Training Center Unima, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara, Jumat (6/1).
BACA JUGA: Tiga Perguruan Tinggi Swasta Ini Teken MoU, Sepakat Jalankan Program Kampus Merdeka
Dia mengatakan program MBKM memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mencari pengalaman di dunia nyata.
Mahasiswa jadi berlatih untuk lebih percaya diri, keluar dari zona nyaman, dan melakukan kolaborasi dengan pihak lain.
BACA JUGA: Buruan Daftar Kampus Mengajar Angkatan 4 Sebelum Ditutup, Kuota BanyakÂ
Hal tersebut diakui Christy Rombon, mahasiswa program studi Psikologi Unima yang menjadi peserta program Kampus Mengajar angkatan 4.
Christy menjadi tenaga pengajar di SD Katolik 1 Taratara, Kota Tomohon, selama kurang lebih lima bulan bersama mahasiswa dari program studi lain di dalam satu kelompok.
Salah satu hal yang memotivasinya mengikuti program Kampus Mengajar, karena ia bukan dari program studi pendidikan dan ingin belajar serta mendapatkan pengalaman mengajar anak-anak.
Dia juga mau berusaha keluar dari zona nyaman dan mencoba bertemu dengan anak-anak.
"Yang utama sebenarnya ingin belajar parenting karena berhubungan dengan program studi saya, psikologi. Di Kampus Mengajar pasti bertemu dengan anak-anak. Puji Tuhan saya bisa belajar dari mereka,” tuturnya.
Selama mengikuti program Kampus Mengajar, Christy dan teman-temannya mengajarkan materi mengenai adaptasi teknologi, bantuan administrasi, dan yang paling utama adalah mengajar siswa SD dengan fokus pada literasi dan numerasi.
Menurutnya program-program MBKM sudah berjalan dengan baik karena sudah rutin berjalan setiap tahun di Unima.
"Dari teman-teman saya yang ikut program MBKM lain, mereka juga enjoy dengan program-programnya. Misalnya, teman saya yang ikut Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM), mereka enjoy dan bisa berbagi dengan kami tentang apa saja yang dilakukan di sana,” tuturnya. (esy/jpnn)
Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesyia Muhammad