jpnn.com - JAKARTA - Menteri Pendidikan Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim mengingatkan para kepala dinas pendidikan soal ketentuan pengangkatan kepala sekolah dan pengawasan sekolah.
Menurut Nadiem, guru penggerak memiliki kesempatan besar menjadi calon kepsek dan pengawas sekolah. Hal ini sesuai dengan Peraturan Mendikbudristek Nomor 40 Tahun 2021 tentang Penugasan Guru Sebagai Kepala Sekolah.
BACA JUGA: 4 Bulan Gaji Pegawai Balai Guru Penggerak Belum Dibayar, Indra: Masih Percaya Bualan Nadiem?
“Kami minta para kepala dinas agar guru-guru penggerak ini tahun depan semua diangkat menjadi kepala sekolah dan pengawas,” kata Nadiem Makarim, Kamis (24/11).
Nadiem meminta supaya guru penggerak diprioritaskan menjadi kepsek dan pengawas sekolah. Sebab, lanjut dia, guru-guru penggerak ini dinilai mampu memberikan perubahan besar dalam dunia pendidikan.
BACA JUGA: Nur Rizal GSM: Program Sekolah dan Guru Penggerak Memicu Kastanisasi
Oleh karena itu, perlu memberikan mereka posisi sebagai pemimpin, supaya bisa membuktikan dan mendorong gerakan transformasi pendidikan.
Kendati banyak guru penggerak masih berusia muda, mereka telah berhasil mengikuti pendidikan selama sembilan bulan dengan semua tantangan yang menempa karakter dan meningkatkan keterampilan kepemimpinan.
BACA JUGA: Di Depan Mas Nadiem, Kepsek Yani Bercerita Detik-Detik Rumah Penduduk Cianjur Ambruk
“Seorang pemimpin itu harus berani mencoba dan melakukan perubahan, seperti halnya guru penggerak," kata Nadiem.
Dia menambahkan umur seseorang itu tidak berkaitan dengan kemampuan memimpin, begitu pula dengan latar belakang. Nadiem menegaskan jangan takut menjadi pemimpin di usia muda.
"Coba dahulu. Kalau gagal, ya, kemudian coba lagi dan lakukan perubahan dengan bersama-sama,” ungkapnya.
Menteri Nadiem berpesan kepada seluruh guru penggerak untuk terus melanjutkan tugas menjadi pemimpin perubahan paradigma pembelajaran untuk transformasi pendidikan Indonesia yang lebih baik.
"Saya ingin guru penggerak membangun jaringan-jaringan yang akan mati-matian membela gerakan Merdeka Belajar,” pungkas Nadiem Makarim.
Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (Dirjen PAUD Dikdasmen) Kemendikbudristek Iwan Syahril mengatakan bahwa guru penggerak melakukan perubahan paradigma pembelajaran. Menurut dia, hal itu merupakan salah satu ciri pemimpin yang dibutuhkan saat ini.
“Kami memang butuh pemimpin-pemimpin sekolah dengan cara pikir yang berbeda. Jadi, jangan takut dengan usia muda,” ujar Iwan. (esy/jpnn)
Redaktur : M. Kusdharmadi
Reporter : Mesyia Muhammad