Nadiem Makarim: Siswa Tidak Perlu Khawatir dengan Tes Kelulusan

Jumat, 13 Mei 2022 – 11:17 WIB
Upacara Hardiknas 2022 yang diselenggarakan secara hybrid. Foto tangkapan layar YouTube Kemdikbud RI

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengadakan upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun 2022 secara hybrid pada Jumat (13/5).

Puncak peringatan Hardiknas tahun 2022 berbeda dari tahun sebelumnya yang diadakan tepat 2 Mei.

BACA JUGA: Mas Nadiem Ajak Mahasiswa Ikut Program Baru Kemendikbudristek Ini

Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim selaku inspektur upacara tampil dengan pakaian adat dari Flores, Nusa Tenggara Timur.

Peringatan Hardiknas tahun ini mengusung tema "Pimpin Pemulihan, Bergerak untuk Merdeka Belajar".

BACA JUGA: Pasutri Bripka EFJ dan Briptu EM Bikin Malu Polri, Duh

Nadiem Makarim mengatakan Indonesia jauh lebih tangguh dari semua tantangan. Tidak hanya mampu melewati, tetapi juga berdiri di garis depan untuk memimpin pemulihan dan kebangkitan.

“Di tengah hantaman ombak yang sangat besar, kita terus melautkan kapal besar bernama Merdeka Belajar, yang di tahun ketiga ini telah mengarungi pulau-pulau di seluruh Indonesia,” ujar Nadiem dalam pidatonya.

BACA JUGA: Polri Berkoordinasi dengan FBI untuk Menangkap Pendeta Saifudin Ibrahim, Hasilnya

Hingga tahun ketiga pandemi, Kemendikbudristek terus melakukan berbagai terobosan dalam Merdeka Belajar yang menghasilkan perubahan positif.

Capaian tersebut tidak hanya dirasakan oleh para orang tua, guru, dan murid di Indonesia, tetapi sudah digaungkan sampai ke negara-negara lain melalui presidensi Indonesia di konferensi tingkat tinggi G20.

“Tahun ini menjadi bukti Indonesia tidak lagi hanya menjadi pengikut, tetapi pemimpin dari gerakan pemulihan dunia," ucap Nadiem.

Pada masa Pandemi Covid-19, Kemendikbudristek menghadirkan Kurikulum Merdeka untuk membantu guru dan murid dalam proses belajar mengajar. Upaya tersebut dinilai mengurangi dampak hilangnya pembelajaran.

Kini, Kurikulum Merdeka akan diterapkan di lebih dari 140 ribu satuan pendidikan di seluruh Indonesia.

"Itu berarti bahwa ratusan ribu anak Indonesia akan belajar dengan cara yang jauh lebih menyenangkan dan memerdekakan," terangnya.

BACA JUGA: SPMT 1 April, Tetapi SK PPPK Belum Diserahkan, Maunya Pemda Apa?

Menteri Nadiem menyebut para siswa tidak perlu lagi khawatir dengan tes kelulusan karena Asesmen Nasional yang sekarang tidak bertujuan untuk menghukum guru atau murid, tetapi sebagai bahan refleksi agar guru terus terdorong untuk belajar.

"Supaya kepala sekolah termotivasi untuk meningkatkan kualitas sekolahnya menjadi lebih inklusif dan bebas dari ancaman tiga dosa besar pendidikan," kata Nadiem.

Semangat yang sama juga hadir dari para seniman dan pelaku budaya, yang mulai bangkit dan berkarya lagi dengan lebih merdeka.

Nadiem menyebut itu semua berkat kegigihan melahirkan terobosan dana abadi kebudayaan dan kanal budaya pertama di Indonesia.

"Dampaknya, sekarang tidak ada lagi batasan ruang dan dukungan untuk berekspresi, untuk terus menggerakkan pemajuan kebudayaan," ujar Nadiem Makarim. (esy/fat/jpnn)


Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler