jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) kembali menyelenggarakan program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) angkatan kedua.
Dalam sosialisasi yang diselenggarakan Rabu (11/5), Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim mengajak mahasiswa dari seluruh perguruan tinggi di Indonesia untuk berpartisipasi dan berkontribusi pada PMM 2.
BACA JUGA: Organisasi Guru Desak Kemendibudristek Terbitkan SE Pencegahan Penularan Hepatitis
“Saya ingin mengajak adik-adik mahasiswa di seluruh Indonesia, khususnya yang sekarang duduk di semester 3, 5, dan 7 untuk mendaftar Program PMM Angkatan 2,” ucap Mas Nadiem, sapaan akrab Mendikbudristek Nadiem Makarim, Rabu (11/5).
PMM merupakan salah satu program unggulan dari Ditjen Diktiristek yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk menggunakan hak belajarnya di luar program studi dan perguruan tinggi asal.
BACA JUGA: Tolong Mas Nadiem, Gaji PPPK Dianggarkan 5 Tahun, Kontrak Diperpanjang sampai BUP
Mahasiswa PMM 2 akan melaksanakan proses pembelajaran dalam kebinekaan untuk semester 3, 5, atau 7 di perguruan tinggi yang berada di klaster pulau berbeda dari perguruan tinggi pengirim dan domisili asalnya.
Melalui pembelajaran ini kata Menteri Nadiem, akan tercipta ruang jumpa yang dinamis antara mahasiswa, dosen, dan perguruan tinggi melalui kegiatan akademik dan nonakademik tentang keberagaman budaya wilayah setempat. Ruang jumpa ini merupakan salah satu ciri khas PMM 2.
BACA JUGA: 7.242 CPNS 2021 Resmi Bekerja, Bu Harti Menyampaikan Pesan Penting
"Saya yakin adik-adik mahasiswa yang ikut program adalah para pelajar Pancasila, para calon pemimpin yang akan mendorong pemulihan dari pandemi lalu membawa Indonesia melompat ke masa depan,” imbuhnya.
Pentingnya belajar di luar kampus ditekankan Mendikbudristek sebagai suatu hak bagi mahasiswa. Oleh karena itu, dia meminta pimpinan perguruan tinggi untuk memfasilitasi mahasiswanya mengikuti program-program MBKM termasuk PMM 2, agar mahasiswa Indonesia mendapatkan pengetahuan yang relevan yang akan mempersiapkan mereka menjadi pemimpin masa depan.
Menteri Nadiem meyakini, peluang tersebut dapat melatih keterampilan kepemimpinan karena di lokasi penempatan, mahasiswa akan bertemu dengan lingkungan dan budaya baru, berkenalan dengan teman-teman baru, serta berhadapan dengan tantangan-tantangan baru.
Menurutnya, di sinilah ketangguhan para mahasiswa akan diuji. “Kalian ditantang menjadi pemimpin bagi diri sendiri yang mampu mengambil keputusan yang tepat dan bijak di tengah kondisi yang berbeda,” ucapnya.
Selain itu, menurutnya, seorang pemimpin juga harus bisa berkolaborasi dan bergotong royong, menghargai perbedaan, dan mencintai keragaman yang ada di masyarakat.
Hal-hal ini akan dihadapi para peserta ketika menjalani kuliah di luar daerah asal, dan para mahasiswa akan menjadi penebar nilai-nilai toleransi dan kebersamaan yang menguatkan semangat kebinekaan global.
Di samping ruang jumpa yang dinamis, ciri khas PMM 2 lainnya adalah kegiatan Modul Nusantara yang memiliki nilai bobot 4 sistem kredit semester (SKS).
“Saya tunggu partisipasi dan kontribusi mahasiswa di program PMM angkatan 2,” pungkas Nadiem Makarim. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Seleksi PPPK 2022 Belum Dibuka, Pemerintah Sudah Jadwalkan Pembayaran Gaji Perdana
Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesyia Muhammad