jpnn.com, JAKARTA - Founder Prima Institute Juventus Prima Yoris Kago kecewa dengan permintaan maaf Mendikbud Nadiem Makarim terkait Program Organisasi Penggerak (POP). Menurutnya pernyataan Nadiem terlalu tendensius dan membela kepentingan pengusaha.
“Permintaan maaf Mas Menteri Nadiem memperlihatkan posisi dan kapasitasnya sebagai juru bicara dari Tanoto dan Sampoerna Foundation. Ini jelas terlihat sebagai sebuah keberpihakan,” ungkap Juventus dalam keterangannya Rabu (29/7).
BACA JUGA: Mohon Maaf, Mas Menteri Nadiem Minta Muhammadiyah & NU Ikut POP Lagi
Mantan Ketua Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) ini, kapasitas Nadiem memang belum layak untuk menduduki posisi Mendikbud. Hal itu didasarkan pada dalam hampir satu tahun berjalannya, Kemendikbud belum memiliki terobosan yang benar-benar nyata dirasakan dalam mencakup semua kelompok masyarakat.
Selama ini program yang disampaikan hanya retoris, namun tidak menyentuh aspek teknis di masyarakat.
BACA JUGA: Ali Zamroni DPR: Kebijakan Nadiem Bikin Gaduh
“Contoh saja awalnya bilang mau digitalisasi pendidikan, tapi Mas Nadiem malah kagetan kalau ternyata di Indonesia banyak daerah yang sulit akses internet, bahkan tidak dialiri listrik. Ini kan berarti mas Menteri tidak melihat gambaran besar tantangan pendidikan di Indonesia. Ketika dihadapkan pada persoalan menjadi gagap, dan lebih banyak menghindar,” ungkap Juventus.
Juventus pun menyarankan agar sebaiknya Mendikbud Nadiem Makarim lebih banyak melakukan introspeksi selama masa periode menjabatnya ini. Menurutnya, apabila memang ternyata merasa diri kapasitasnya belum sampai, mundur merupakan jalan terbaik untuk bangsa Indonesia. “Belum terlambat kok,” tutup Juve. (dil/jpnn)
BACA JUGA: Pernyataan Terbaru Nadiem Makarim soal Program Organisasi Penggerak
Redaktur & Reporter : Adil