Nah Lho, Raja Salman dan MBS Tak Harmonis Lagi

Kamis, 07 Maret 2019 – 15:10 WIB
Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud bersama putranya, Pangeran Muhammad bin Salman. Foto: REUTERS

jpnn.com, RIYADH - Putra Mahkota Saudi Muhammad bin Salman (MBS) tak lagi menjadi anak kesayangan. Rumor yang beredar luas saat ini menyebutkan bahwa Raja Salman dan MBS kini tengah bersitegang.

Hal tersebut dimulai sejak skandal pembunuhan jurnalis Washington Post Jamal Khashoggi terungkap tahun lalu. Kala itu Raja Salman tak dikabari hingga situasi benar-benar memburuk dan tak terkendali.

BACA JUGA: Reema binti Bandar, Dubes Perempuan Pertama Saudi yang Doyan Pamer Poni

BACA JUGA: Alasan Pangeran MBS Pilih Tiongkok ketimbang Indonesia dan Malaysia

Dilansir The Guardian, ketidakharmonisan mereka kembali terlihat ketika Raja Salman berkunjung ke Mesir bulan lalu. Penasihat raja memperingatkan bahwa mungkin ada gerakan untuk melawannya.

BACA JUGA: Demi Amerika, Saudi Cabut Kewarganegaraan Putra Kesayangan Osama

Akhirnya, 30 orang tim keamanan yang menemani Raja Salman diganti dengan orang-orang baru. Sebagian tim lama itu ditengarai memihak MBS.

Ketika Raja Salman pulang, MBS juga tidak masuk daftar orang-orang yang menyambut kepulangannya.

BACA JUGA: Pembunuhan dan Penindasan yang Menyatukan Saudi - Tiongkok

"Putra Mahkota yang sehat seharusnya menyambut raja yang pulang dari perjalanan ke luar negeri. Itu adalah tanda rasa hormat dan keberlangsungan pemerintahan," ujar Direktur Brookings Intelligence Project Bruce Riedel. Ayah dan anak tersebut kabarnya juga tak satu suara terkait keterlibatan Saudi di perang Yaman.

BACA JUGA: Bawa Rp 284 Triliun, Pangeran MBS Disambut Bak Raja di Pakistan

MBS juga membuat keputusan penting saat Raja Salman tidak di tempat. Dia menunjuk Putri Reema binti Bandar bin Sultan sebagai duta besar Saudi untuk AS. Adik lelaki MBS, Khalid bin Salman, ditunjuk sebagai wakil menteri pertahanan.

Dekrit penunjukan itu ditandatangani MBS. Ketika raja tak di tempat, posisi putra mahkota adalah wakil raja. Dekrit tersebut dianggap tak biasa. Sebab, umumnya, yang bertanda tangan ialah raja. (sha/c20/dos)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Abaikan Penderitaan Muslim Uighur, MBS Dukung Program Deradikalisasi Tiongkok


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler