jpnn.com - JAKARTA - Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto kini bisa merasakan bagaimana sulitnya memimpin sebuah kota. Dulu, Bima bisa dengan leluasa mengkritik pemimpin yang dianggap tak becus.
Tapi, pria 42 tahun tersebut kini merasakan langsung susahnya menjadi pemimpin sebuah kota.
BACA JUGA: Densus 88 Antiteror Buru Pelaku Bom di Mal Alam Sutera
"Dulu waktu saya jadi pengamat, kalau saya melihat politikus ngomong pengin nimpuk rasanya. Saya sekarang pas jadi politikus, lihat pengamat juga pengin nimpuk. Ini ngomong aja deh bisanya, berat tahu buat jalaninya. Ngomong aja bisanya, kerja nggak. Jadi wali kota itu berat," ungkap Bima sambil berkelakar di Gedung PP Muhammadiyah, Jakarta, Rabu (28/10).
Bima menambahkan, seseorang yang berada di luar pemerintahan tak bisa merasakan kesulitan memimpin kota. Karena itu, dia memaklumi bila banyak kritik untuk pemerintah.
BACA JUGA: Polisi Bawa Koper dari Lokasi Ledakan
"Jadi ada hal-hal yang barangkali dari layar sistem tidak bisa lihat dan rasakan (pengamat). Di kursi wali kota itu apa yang Anda bisa rasakan, saya tidak rasakan. Begitu sebaliknya. Begitu pun kalau jadi pengamat," tutur Bima.
Meski demikian, bapak dua anak ini mengaku tidak keberatan bila setiap kinerjanya kini selalu dikritik dan mendapat sorotan. "Saya sejauh ini dengan senang hati menerima kritikan dari teman-teman," kata Bima. (chi/jpnn)
BACA JUGA: Dua Kali Alam Sutera Diteror Bom, Pelaku Diduga Orang Yang Sama, Tujuannya...
BACA ARTIKEL LAINNYA... Direksi PT Transjakarta Harus Hati-hati, Ahok Sudah Ancam Begini
Redaktur : Tim Redaksi