jpnn.com, JAKARTA - Menjelang keputusan hasil rapat The Fed, rupiah dibuka melemah 22 poin atau 0,15 terjun ke angka Rp 14.273 USD.
Padahal pada penutupan kemarin rupiah masih bertengger di angka Rp 14.251 per USD.
BACA JUGA: Ngeri-Ngeri Sedap Ramalan Ekonom Dunia soal Tapering Off The Fed
Analis Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX) Nikolas Prasetia menilai PPKM Level 1 di Jakarta nampaknya tidak cukup tangguh memperkuat rupiah.
"Walaupun setelah PPKM Level 1 ekonomi diharapkan akan kembali bergairah karena terlihat sejumlah industri diharapkan akan mulai normalisasi dengan keputusan tersebut," kata saat dihubungi di Jakarta, Rabu (3/11).
BACA JUGA: Tips dari Ekonom Agar Kuat Menghadapi Tapering The Fed
Sebelumnya, pemerintah menurunkan status PPKM di Jakarta dari Level 2 menjadi Level 1 berpedoman dengan indikator penyesuaian upaya kesehatan masyarakat dan pembatasan sosial dalam penanggulangan pandemi Covid-19.
Sejumlah penyesuaian pun dilakukan, antara lain pemerintah mengizinkan operasional hotel dengan kapasitas hingga 100 persen.
BACA JUGA: Waspada! Rupiah Hari Ini Berpotensi Digoyang Isu The Fed
Namun, di sisi lain pelaku pasar tetap fokus pada pertemuan The Fed yang akan mencapai puncak pada Rabu malam nanti.
Investor menilai hasil rapat The Fed tersebut dapat menjadi poros kebijakan bagi sejumlah negara termasuk Indonesia.
"Karena meskipun kondisi Indonesia terlihat sangat membaik, nampaknya masih menunggu langkah maju dari The Fed," kata Nikolas.
Nikolas mengatakan rupiah hari ini berpotensi bergerak ke kisaran Rp 14.160 per USD hingga Rp 14.325 per USD. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robia