Dalam acara yang sama, juga tampil dua capres masing-masing Sutiyoso dan Yusril Ihza Mahendra, dan anggota DPD dari Bengkulu Muspani dan pakar marketing politik Universitas Indonesia, Firmanzah.Jika mau berargumentasi soal manfaat dan mutu konvensi Partai Golkar pada 2004 lalu, lanjut Akbar, mestinya ada jugalah unsur intelektual dan pengalaman
BACA JUGA: Tersangka Dipastikan Bertambah
“Sebagai partai besar, koq jadi jengah dan tidak tidak punya keberanian menetapkan capres dan cawapresnyaAkbar menjelaskan, bertahannya Partai Golkar sebagai partai besar saat ini tidak dapat dilepaskan dari keberanian Golkar melakukan konvensi
BACA JUGA: Komisi III DPR Kirim Tim Ke Sumut
“Bahwa saya kalah dalam konvensi tersebut, itu soal lain dan konsekuensi dari proses demokrasiMantan Mensesneg itu juga mengingatkan Jusuf Kalla agar tidak mengelola Partai Golkar atas kepentingan pribadi
BACA JUGA: IPW : Copot Pejabat Polisi di Sumut
“Sebagai Ketua Umum, JK harus berpijak dalam kepentingan partaiJangan kepentingan pribadi.” Menjawab pertanyaan soal kontribusi dan loyalitas terhadap Partai Golkar, Akbar Tandjung mengaku jauh lebih tinggi dibanding JKSiapa, sih diantara petinggi Partai Golkar saat ini yang mau pasang badan ketika Golkar dihujat?“Saat ini, pemilu tinggal dua bulan lagiSementara ketua umumnya masih di luar negeriApa mungkin Golkar bisa memenangkan pemilu legislatif mendatangSaya lebih jenderung membenar hasil survey tiga lembaga yang menyimpulkan bahwa perolehan suara Golkar turunKondisi lain yang memungkin itu terjadi adalah tidak berjalannya soliditas antara DPP dengan DPD Partai Golkar di semua daerah,” ujar Akbar Tandjung.Jika benar perolehan suara menurun, tidak ada kesempatan bagi JK untuk mencalonkan diri jadi capres atau cawapres“Bagaimana dia mau majuSementara Golkar merosot di bawah kepemimpinnya,” tegas Akbar(Fas/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Maksimal akan Ada 40 Provinsi
Redaktur : Tim Redaksi