jpnn.com - JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan memperkirakan, PT Pertamina masih akan menanggung kerugian Rp6,5 triliun setelah kenaikan harga elpiji kemasan 12 kg diputuskan Rp1.000 per kg atau Rp12 ribu per tabung.
"Ruginya belum dihitung sama Pertamina jadi berapa. Kalau kemarin ruginya Rp 7,7 kalau sekarang naiknya cuma seribu mungkin sekitar Rp 6,5 triliun. Itu hitungan kasarnya ya," tutur Dahlan usai menggelar jumpa pers di Gedung BPK, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Senin (6/1).
BACA JUGA: Diputuskan, Elpiji 12 Kg Hanya Naik Rp12 Ribu
Kendati Pertamina masih menanggung rugi karena menurunkan harga kenaikan, mantan Dirut PLN ini lega. Pasalnya keputusan itu sudah diputuskan bersama oleh pemerintah dan melibatkan juga Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
"Yang jelas kalau rugi lagi BPK kan sudah tahu prosesnya bahwa memang tidak bisa menghapus kerugian sekaligus begitu saja," bebernya.
BACA JUGA: BPK Tetap Rekomendasi Kenaikan Elpiji 12 Kg
Kenaikan harga elpiji 12 kg telah diputuskan menjadi Rp 1.000 dari sebelumnya sebesar Rp 3.959 per kg. Itu berarti harga gas elpiji 12 kg akan mengalami kenaikan Rp 12 ribu per tabung.
Keputusan ini rencananya mulai mulai berlaku pukul 00.00 Wib nanti malam. (chi/jpnn)
BACA JUGA: Jero: Tak Perlu Konsultasi ke Saya
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hatta: Tak Ada yang Salah Dalam Hasil RUPS Pertamina
Redaktur : Tim Redaksi