Naikan Branding Labuan Bajo, BOP-LBF Gelar Famtrip

Rabu, 16 September 2020 – 16:38 WIB
Kementerian Pariwisata menggelar program Familiarization Trip (Famtrip) Media Labuan Bajo, NTT, untuk menaikkan branding wisata di lokasi tersebut yang digelar pada 11-13 September 2020. Foto: Dok BOP-LBF

jpnn.com, LABUAN BAJO - Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores (BOP-LBF) terus menjaga popularitas destinasi Labuan Bajo sepanjang masa transisi new normal.

Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan menggelar Familiarization Trip (Famtrip) Media Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), 11-13 September 2020.

BACA JUGA: Pasutri Pengendara Mobil Mewah Ini Mencurigakan, Lantas Dicegat Polisi, Ketika Diperiksa Ternyata

Sebanyak 17 media disertakan, lalu 53% persen slot diisi media nasional dengan basic cetak, online, dan televisi.

“Labuan Bajo tetap menjadi destinasi terbaik sepanjang fase transisi New Normal. Alam dan budayanya sangatlah eksotis. Kami juga memberlakukan protokol kesehatan secara ketat di sana. Melalui Famtrip ini, diharapkan publik makin mengerti kalau Labuan Aman sangat aman dikunjungi,” ungkap Direktur Utama BOP-LBF Shana Fatina.

BACA JUGA: Muslim Berdarah-darah Diserang Pakai Samurai

Kehadiran media-media tersebut akan menaikan branding Labuan Bajo. “Kami harus mengembalikan pasar destinasi Labuan Bajo yang sempat vakum efek Covid-19. Yang jelas, semua aktivitas dan fasilitas di Labuan Bajo sesuai protokol kesehatan di masa New Normal. Jadi semua aman. Kami berharap wisatawan juga mematuhi regulasi yang berlaku,” terang Shana.

Mengeksplorasi Labuan Bajo, peserta Famtrip menikmati 6 destinasi besar di sana. Komposisinya terdiri dari, Puncak Waringin, Pulau Padar, Pulau Rinca, Pink Beach, Desa Adat Liang Ndara.

BACA JUGA: Adaptasi Masa Pandemi, Kemenkop UKM Gelar Pelatihan Pelaku UMKM Labuan Bajo

Sebagai start-nya, Famtrip Media Labuan Bajo diawali dari Puncak Waringin pada hari pertama, Jumat (11/9). Destinasi ini merupakan sentra kerajinan sekaligus creative hub kesenian lokal.

Puncak Waringin merupakan rangkaian spot pengembangan dari Destinasi Super Prioritas Labuan Bajo. Zona lainnya adalah Bukit Pramuka, Kampung Air, Pelabuhan Peti Kemas, Dermaga Penumpang, juga Kawasan Marina.

“Labuan Bajo memiliki banyak destinasi unik dan menarik. Puncak Waringin sangat eksotis dan wisatawan bisa menikmati Labuan Bajo dari angle terbaik,” terang Shana.

Famtrip Media Labuan Bajo semakin berwarna di hari ke-2, Sabtu (12/9). Seluruh peserta pun menikmati eksotisnya wisata bahari Labuan Bajo. Menggunakan Kapal Pinisi, mereka singgah di Pulau Padar.

Spot ini terkenal dengan topografi pegunungan vulkaniknya. Pulau ini semakin eksotis karena efek padang rumput dan semak-semak yang dibalut iklim kering.

Destinasi berikutnya adalah Pulau Rinca. Destinasi ini terkenal menjadi bagian Taman Nasional Komodo. Satwanya terdiri dari Komodo, Babi, Kerbau, dan Burung. Peserta Famtrip ini pun dibuat semakin takjub saat berada di Pulau Komodo.

Sama seperti Rinca, Pulau Komodo juga jadi habitat bagi satwa Komodo. Experience bahari Labuan Bajo pun ditutup di Pink Beach.

Sesuai namanya, Pink Beach memiliki garis pantai yang berwarna pink atau merah jambu. Warna pink ini berasal dari biota mikroskopis Foraminifera. Biota ini lalu memberi pigmen merak kepada koral.

Lalu, koral-koral tersebut terbawa ombak menuju garis pantai. Shana menambahkan, wisata bahari Labuan Bajo memiliki banyak keajaiban.

“Labuan Bajo destinasi lengkap dengan beragam pulau yang unik. Pulau Padar dan Pink Beach ibarat surga di bumi karena sangat indah. Di sini, wisatawan bisa melihat satwa Komodo dari dekat. Komodo di sini hidup di alam liar. Tapi, semua aman karena petualangan bersama Komodo selalu didampingi ahlinya,” lanjut Shana.

Rangkaian Famtrip Media Labuan Bajo pun ditutup dengan kunjungan ke Liang Ndara di hari terakhir, Minggu (13/9). Liang Ndara menjadi situs besar seni dan budaya Flores. Destinasi ini juga memiliki 3 Air Terjun, yaitu Liang Kantor, Wae Rebus, dan Wae Satar.

BACA JUGA: Pengunjung Titip Sayur Tahu ke Penghuni Lapas, Tak Disangka Isinya Barang Terlarang

“Selain alam, seni dan budaya masyarakat lokal masih lestari. Atraksi ini juga bisa nikmati wisatawan,” tutupnya.(dkk/jpnn)

 


Redaktur & Reporter : Muhammad Amjad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler