Naikkan Harga BBM, SPBU Asing Langgar Kepmen ESDM?

Senin, 27 Januari 2020 – 20:19 WIB
SPBU Shell. Foto: Shell

jpnn.com, JAKARTA - SPBU asing seperti Shell dan Total telah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM). Akibatnya, harga BBM di SPBU asing menjadi jauh lebih mahal dibandingkan BBM Pertamina.

Direktur Pusat Studi Kebijakan Publik (Puskepi), Sofyano Zakaria menduga SPBU asing tersebut melanggar aturan, yakni menetapkan harga jual di atas formula harga yang ditetapkan pemerintah.

BACA JUGA: SPBU Ini Lima Tahun Tak Bayar Pajak

“Sangat mahal. Jauh sekali dibandingkan Pertamina," kata Sofyano.

Penetapan harga BBM nonPSO, lanjut Sofyano, seharusnya mengacu pada Keputusan Menteri ESDM Nomor 187 Tahun 2019 tentang Formula Harga Dasar dalam Penghitungan Harga Eceran Jenis Bahan Bakar Minyak Umum Jenis Bensin dan Jenis Solar yang Disalurkan Melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum Dan/Atau Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan.

BACA JUGA: Shell Tambah SPBU di Cirebon dan Alam Sutera

Menurut Sofyano, Kepmen tersebut sudah menetapkan formula harga, di mana terdapat batas bawah dan batas atas.

“MOPS masing-masing BBM sudah diatur, begitu pula Average MOPS. Dari formula tersebut bisa dihitung, berapa seharusnya batas bawah dan batas atas,” jelas dia.

BACA JUGA: Isu Mafia Migas Hanya Dipolitisasi, Kinerja Pertamina Bisa Terhambat

Berdasarkan formula tersebut, untuk BBM RON 95, RON 98, dan solar CN 51 misalnya, ditetapkan bahwa batas bawah adalah MOPS+Rp1.200/liter+marjin (5% dari harga dasar).

Sedangkan batas atas ditetapkan, MOPS+Rp1.200/liter+marjin (10% dari harga dasar).

“Shell dan Total diduga menetapkan jauh di atas batas atas. Artinya diduga melanggar Kepmen,” kata dia.

Terkait dugaan pelanggaran itu Sofyano mencontohkan, untuk RON 90, Shell menjual seharga Rp10.000, padahal batas atas adalah Rp9.115 per liter.

Begitu pula RON 92, dari batas atas Rp9.171 per liter, ternyata Shell menjual Rp10.250 per liter. Untuk RON 95, dengan batas atas Rp9.886 per liter, ternyata Shell menjual Rp11.700 per liter.

“Untuk itu, Menteri ESDM harus memberi sanksi kepada SPBU asing karena kewibawaan Keputusan Menteri akan dipertanyakan kalau dilanggar,” tandas Sofyano.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler