Naikkan Omzet, GrabFood Jadi Aplikasi Favorit Pedagang Kuliner

Kamis, 25 November 2021 – 07:15 WIB
Kitchen by GrabFood. Foto: Grab/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Riset Snapcart pada Oktober 2021, menyimpulkan bahwa GrabFood menjadi aplikasi pesan antar makanan favorit pengusaha kuliner atau merchant dan konsumen.

Hasil riset menunjukkan 82% merchant menggunakan aplikasi GrabFood untuk layanan mereka, diikuti GoFood 71% dan ShopeeFood 28%.

BACA JUGA: ‘Dapur’ GrabFood Dinilai Lebih Unggul Ketimbang Pesaingnya

Bagi merchant, keunggulan GrabFood dapat dirasakan dari rata-rata penjualan harian yang mencapai Rp 750 ribu. Lebih tinggi 13% dibanding menggunakan GoFood sebesar Rp 670 ribu.

Merchant di Jabodetabek melaporkan penjualan dengan aplikasi GrabFood lebih tinggi 10% dibanding GoFood.

BACA JUGA: Grab Puaskan Pencinta Kuliner Melalui Kitchen by GrabFood

Sedangkan di kota yang lebih kecil seperti Purwokerto, penjualan merchant dengan menggunakan aplikasi GrabFood lebih tinggi 16% dibanding GoFood.

Sementara di sisi konsumen, riset ini menemukan rata-rata penggunaan GrabFood 6 kali dalam sebulan, lebih sering dari GoFood yang hanya 5 kali dalam sebulan.

BACA JUGA: Ikhtiar Kementerian Investasi dan Grab Mendorong UMKM Lebih Maju

Rata-rata volume pemesanan melalui GrabFood juga lebih tinggi 11% daripada GoFood. Data preferensi menunjukkan 54% responden memilih GrabFood sebagai aplikasi pesan-antar makanan yang mereka rekomendasikan, diikuti GoFood 34% dan ShopeeFood 12%.

Pengalaman Sofwan Adi, pemilik usaha kuliner Sego Krenyes di Surabaya, seolah mengamini hasil riset itu.

Dia mengatakan usaha makanan khas itu awalnya ditujukan untuk pasar mahasiswa di sekitar lokasi jualannya.

Namun, sejak bergabung sebagai merchant GrabFood pada 2018, usahanya makin moncer.

“Sekarang Sego Krenyes bisa dinikmati banyak orang. Omzet saya naik sampai 80 persen. Pesanan saya bisa sampai 250 porsi,” paparnya dalam wawancara dengan media.

Astrid Wiliandry, direktur Snapcart Indonesia mengatakan riset ini merupakan yang pertama mengukur pemanfaatan aplikasi e-delivery makanan oleh konsumen dan merchant.

Menurutnya, riset serupa biasanya hanya fokus pada konsumen. Sedangkan, riset ini menggunakan yang lebih mendalam dan holistik mencakup konsumen dan merchant.

“Yang kami temukan dalam riset ini, antara konsumen dan merchant seperti dua sisi koin yang sama, keduanya mempunyai kecenderungan yang serupa," tutur Astrid,

Riset ini dilakukan pada bulan Oktober 2021 di Jabotabek dan kota-kota Bandung, Surabaya, Medan, Lampung, Purwokerto, Banjarmasin, Samarinda, dan Makassar.

Sebanyak 42% merchant dalam riset ini mengatakan mereka telah memanfaatkan aplikasi pesan-antar makanan setidaknya dalam 12 bulan terakhir. (jlo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler