jpnn.com, JAKARTA - Vice President of Marketing PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) Eri Palgunadi mengatakan, pihaknya meningkatkan tarif sebesar 19 persen per 21 Maret 2019.
Eri menuturkan, penyesuaian tarif itu akan memaksimalkan penggunaan moda transportasi tertentu dalam pengiriman.
BACA JUGA: Pengusaha Logistik Tinggalkan Kargo Udara
Saat ini JNE menggunakan jalur udara, darat, dan laut. Sejauh ini, jalur daratlah yang dominan.
”Kami memaksimalkan produk layanan yang memiliki harga kompetitif sehingga dapat menjadi pilihan bagi pelanggan,” terang Eri, Minggu (24/3).
BACA JUGA: Tarif SMU Naik, Kargo Udara Turun 18 Persen
Belakangan, dominasi JNE Trucking yang menggunakan jalur darat meningkat, terutama sejak tarif kargo udara melonjak.
Eri menambahkan, bisnis e-commerce yang kian menggeliat juga meningkatkan traffic pengiriman JNE.
BACA JUGA: Parah, Polisi Anggota BNN di Maluku Malah Tilap Sabu-sabu
Tahun lalu JNE mencatatkan pengiriman barang secara nasional sebesar 17–18 juta paket tiap bulan. Tahun ini Eri optimistis traffic-nya akan meningkat.
Dia menargetkan peningkatan 30–40 persen. Itu setara dengan kiriman 22–23 juta paket per bulan.
”Pengiriman JNE sejak 2010 meningkat sebesar 30–40 persen. Diharapkan konsistensi tersebut dapat terjadi di tahun ini dan tahun berikutnya,” ucap Eri.
Saat ini JNE memiliki sepuluh ribu unit kendaraan untuk mendukung kelancaran pengiriman.
Selain itu, JNE bekerja sama dengan penyedia transportasi lain untuk mendukung kinerja. Secara internal, JNE terus memperbaiki strategi distribusinya. (ell/c25/hep)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Garuda & Pelni Perluas Jangkauan Layanan Pengiriman Kargo
Redaktur : Tim Redaksi