Seorang hakim di Amerika Serikat sudah membuka segel sejumlah besar dokumen terkait dengan gugatan lama yang diajukan oleh Virginia Giuffre, salah satu tersangka korban Jeffrey Epstein.

Jeffrey adalah seorang terpidana pelaku kejahatan seksual yang dituduh melakukan pelecehan terhadap sejumlah anak-anak di bawah umur.

BACA JUGA: Dunia Hari Ini: Wakil Pemimpin Hamas Tewas Dalam Serangan Drone Israel

Ia ditangkap pada tahun 2019 atas tuduhan perdagangan seks, tetapi meninggal karena bunuh diri sebelum diadili.

Rekannya, Ghislaine Maxwell, seorang lulusan Oxford, menjalani hukuman 20 tahun penjara karena membantu Jeffrey menargetkan dan melakukan pelecehan seksual terhadap gadis-gadis muda.

BACA JUGA: Paula Abdul Laporkan Mantan Produser American Idol, Kasusnya Mengejutkan

Dokumen-dokumen yang dibuka hari ini adalah bagian dari tuntutan hukum yang diajukan Virginia terhadap Ghislaine pada tahun 2015.

Namun sebagian besar nama yang dianggap terkait dengan Jeffrey sudah diketahui publik sebelumnya.

BACA JUGA: Dunia Hari Ini: Pengantaran Jenazah Lukas Enembe Berakhir Ricuh

Semasa hidupnya, Jeffrey dikenal sering bergaul dengan orang-orang terkenal, termasuk politisi, selebriti, dan akademisi.

Banyak dari pria terkenal yang disebutkan namanya sudah mengonfirmasi jika mengenal sosok Jeffrey, namun bersikeras kalau mereka tidak pernah mengetahui, atau terlibat, dalam jaringan perdagangan seksnya.Ada anggota kerajaan Inggris

Pangeran Andrew, adik Raja Charles III, disebutkan beberapa kali dalam berkas pengadilan.

Virginia mengaku kalau Jeffrey dan Ghislaine memaksanya berhubungan seks dengan Pangeran Andrew pada tahun 2001.

Pangeran Andrew secara konsisten dan tegas membantah pernah bertemu dengan Virginia.

Pada tahun 2022, Pangeran Andrew menyelesaikan gugatan yang diajukan oleh Virginia, tapi tidak membuat pengakuan bersalah, dan mengatakan dia menyesali persahabatannya dengan Jeffrey.

Istana Buckingham sebelumnya mengatakan tuduhan Virginia "sama sekali tidak benar".Kenapa nama Bill Clinton ikut mencuat?

Nama lain yang banyak ditunggu-tunggu dalam dokumen tersebut adalah nama mantan presiden Amerika Bill Clinton.

Virginia mengklaim pernah bertemu mantan presiden Amerika Serikat itu di salah satu pulau pribadi Karibia, di mana Jeffrey diduga melakukan perdagangan seks dan penyerangan terhadap para perempuan di bawah umur.

Dia tidak menuduh Bill melakukan kesalahan apa pun, namun tim hukumnya berulang kali mendesak agar Bill dipanggil untuk memberikan kesaksian tentang hubungannya dengan Jeffrey.

Johanna Sjoberg, salah satu tersangka korban yang dipekerjakan oleh Ghislaine untuk memberikan pijatan dan layanan seksual kepada Jeffrey, pernah ditanya di pengadilan soal persahabatan Jeffrey dengan mantan presiden.

Tanya: Tahukah Anda jika Bill Clinton adalah temannya Jeffrey Epstein?

Jawab: Saya tahu dia punya urusan dengan Bill Clinton. Saya tidak tahu mereka berteman sampai saya membaca artikel di majalah Vanity Fair tentang mereka pergi ke Afrika bersama.

Tanya: Apakah Jeffrey pernah berbicara dengan Anda tentang Bill Clinton?

Jawab: Dia pernah mengatakan kalau Clinton menyukai mereka yang muda, mengacu kepada perempuan.

Pada tahun 2019, juru bicara Bill Clinton mengatakan kalau mantan presiden tersebut sudah memutuskan hubungan dengan Jeffrey Epstein lebih dari satu dekade sebelumnya dan tidak mengetahui tentang dugaan kejahatan Jeffrey.

Juru bicara itu mengatakan Bill melakukan empat penerbangan dengan pesawat Jeffrey dan pernah mengunjungi 'townhouse' milik Jeffrey di New York.

Dia mengatakan, setiap kali dia ditemani oleh tim Dinas Rahasianya dan berada di sana terkait pekerjaannya di Clinton Foundation.Stephen Hawking dan sebuah email

Salah satu dokumen yang sudah dibuka juga adalah email dari Jeffrey kepada Ghislaine pada tahun 2015.

Jeffrey mengatakan kalau ia harus memberi 'reward' kepada teman, kenalan, atau anggota keluarga Virginia yang bisa membuktikan kalau klaim Virginia salah.

"Yang terkuat adalah makan malam clinton, dan versi baru di Kepulauan Perawan di mana stven [sic] hawking berpartisipasi dalam pesta seks di bawah umur."

Konteks percakapannya dengan Ghislaine ini tidak diketahui.

Fisikawan teoretis terkenal asal Inggris, Stephen Hawking, bertemu Jeffrey pada awal tahun 2006, tak lama sebelum Jeffrey didakwa oleh polisi di Florida karena aktivitas seksual yang melanggar hukum dengan anak-anak di bawah umur.

Stephen adalah salah satu dari beberapa ilmuwan yang diundang ke konferensi tentang gravitasi di hotel Ritz-Carlton di pulau St Thomas, Karibia.

Dalam konferensi tersebut, Jeffrey mengundang para ilmuwan, termasuk Stephen, ke Little Saint James.

Stephen meninggal pada tahun 2018.

Dua tahun kemudian, di Twitter, Virginia secara terbuka membantah tuduhan kalau dia pernah diperdagangkan ke ilmuwan tersebut.

Jeffrey, yang menggambarkan dirinya sebagai "filantropis sains" di situsnya, terkenal karena ketertarikannya terhadap para intelektual terkenal.

Dia memberikan jutaan dolar kepada institusi bergengsi seperti Harvard University dan Massachusetts Institute of Technology.Ini baru permulaan

Mungkin hal yang paling menarik dari dokumen-dokumen yang sudah dibuka ini adalah sejauh mana Jeffrey berusaha mengumpulkan teman-temannya yang terkenal.

Dalam kesaksiannya, Johanna mengaku sudah bertemu dengan beberapa selebriti di rumah Jeffret, termasuk Michael Jackson dan pesulap David Copperfield.

Dia mengatakan Jeffrey terus-menerus "menyebut nama-nama [orang terkenal]" tetapi tidak jelas apakah dia benar-benar mengenal selebriti yang dia sebutkan.

Penyerahan dokumen tersebut diperintahkan oleh Hakim Loretta A Preska, yang mencatat sebagian besar nama dalam file yang disegel sudah disebutkan sebelumnya.

Rilis dokumen hari Rabu ini mungkin hanyalah permulaan.

Lebih banyak dokumen diperkirakan akan dirilis dalam beberapa hari mendatang.

Artikel ini dirangkum dari laporannya dalam bahasa Inggris

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tangisan dan Teriakan Pengungsi Rohingya Saat Didemo dan Diusir Mahasiswa Aceh

Berita Terkait