Nama-nama Ini Seharusnya Dipertimbangkan jadi Wantimpres

Minggu, 18 Januari 2015 – 16:56 WIB
Direktur Lingkar Madani untuk Indonesia (Lima), Ray Rangkuti. Foto: Dokumen JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Nama-nama tokoh yang akan menjabat Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) komposisinya menyiratkan didominasi para pensiunan tentara.

 

BACA JUGA: Terikat Seat Bealt, Dua Jenazah Ditemukan Mengapung di Selat Karimata

Setidaknya dari sembilan nama yang kini beredar luas di tengah masyarakat, tiga di antaranya pensiunan TNI, khususnya Angkatan Darat. Masing-masing Subagyo HS, Sidarto Danusubroto dan AM Hendropriyono.

 

BACA JUGA: Begini Suasana Hati Mega Saat Dengar Budi Gunawan jadi Tersangka

"Salah satunya Hendropriyono. Beliau dikenal sebagai tentara yang lebih mengutamakan pendekatan keamanan daripada dialog. Sembari itu, keluarga Hendropriyono sendiri telah mendapat begitu banyak posisi di dalam pemerintahan Jokowi. Anaknya komisaris di Telkomsel, menantunya menjadi komandan Paspampres," ujar Direktur Lingkar Madani untuk Indonesia (Lima), Ray Rangkuti, Minggu (18/1).

Selain pensiunan TNI, nama lain yang akan duduk menjabat Wantimpres berasal dari perwakilan parpol. Masing-masing Sekjen Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Yusuf Kartanegara, Jan Darmadi (ketua Majelis Tinggi Partai Nasdem), Rusdi Kirana (bos Lion Air yang merupakan wakil ketua umum Partai Kebangkitan Bangsa/PKB), serta Suharso Monoarfa (politikus senior Partai Persatuan Pembangunan/PPP). Kemudian terdapat nama pengusaha Mooryati Soedibya dan tokoh masyarakat Hasyim Muzadi.

BACA JUGA: Ini Alasan Klasik Bandar Narkoba Hindari Hukuman Mati

"Enam dari sembilan nama lain merupakan anggota partai aktif. Dengan komposisi ini menyiratkan Presiden tak jua bisa lepas dari dominasi parpol," katanya.

Komposisi tersebut, kata Ray, juga seolah memberi sinyal Jokowi akan mendapat masukan-masukan pendekatan keamanan dalam menangani berbagai persoalan politik.

"Komposisi seperti ini tidak menjawab apa yang menjadi kebutuhan Jokowi," katanya.

Menurut Ray, kelemahan Jokowi yang setidaknya terlihat dalam tiga bulan terakhir, adalah adaptasi yang kurang matang terhadap situasi politik nasional dan pendalaman seluk beluk ketatanegaraan.

Misalnya, cara Jokowi menaikkan harga BBM dan mengatasi polemik soal pencalonan Kapolri, menjadi indikasi lubang dari beberapa kelemahan tersebut.

"Kalau berkaca dari kelemahan tersebut, maka seharusnya tokoh-tokoh yang diangkat menjadi Wantimpres, yang dapat memberi pandangan tentang hal itu. Ditambah perlunya memperkuat representasi ke Indonesiaan," katanya.

Misalnya mengangkat Wantimpres yang berasal dari masyarakat Kalimantan seperti HM Djafar, penting untuk ditempatkan dalam lingkaran kekuasaan Jokowi.

"Selain itu nama-nama seperti Jimly Asshiddiqie, Ignas Kleden, Romo Magnis Suseno, Todung Mulya Lubis, HM Dja'far Shiddiq, Chalid Muhammad, juga layak dipertimbangkan. Semoga masih ada waktu untuk ditimbang oleh Presiden Jokowi," katanya.(gir/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Permainkan Hukum, Jokowi Layak Dimakzulkan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler