Nama Yusril Ihza Mahendra Muncul, Cocok Dipasangkan dengan Prabowo di Pilpres 2024

Senin, 16 Oktober 2023 – 03:21 WIB
Yusril Ihza Mahendra. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Ada kejutan dari Koalisi Indonesia Maju menjelang detik-detik pendaftaran Capres Cawapres 2024.

Menurut Direktur Riset Parameter Strategi Indonesia, Tri Yudha Haryanto beberapa simulasi pasangan capres cawapres mencuat jelang pendaftaran capres cawapres 2024.

BACA JUGA: Prabowo Dinilai Paling Berkepentingan dengan Putusan MK soal Usia Capres-Cawapres

Menariknya, dari beberapa pasangan Koalisi Indonesia Maju yang saat ini belum juga mengumumkan cawapresnya, salah satu nama yang mencuat ke permukaan adalah Yusril Ihza Mahendra, sebagai cawapres Prabowo pada pilpres 2024.

Yusril Ihza Mahendra muncul sebagai teknokrat dan paling berpengalaman dalam pemerintah.

BACA JUGA: Bang Pangi: Yusril Bisa Jadi Jalan Tengah untuk Dampingi Prabowo di Pilpres 2024

Nama Yusril Ihza Mahendra muncul dalam beberapa kategori yang disimulasikan oleh Parameter Strategi Indonesia.

Beberapa kategori tersebut muncul dalam simulasi pasangan ini mendapat angka dukungan dari publik sebesar 34.6%

BACA JUGA: Guinness Ajak Para Pegiat Seni & Kelompok Kreatif Berinovasi

Simulasi lainnya, dari capres yang ada, siapakah yang paling pro terhadap investasi, ada Prabowo 36.8%, Ganjar 30.8% dan Anies 22.2%.

Nah, pertanyaaan terakhir adalah siapakah cawapres Prabowo Subianto yang paling dekat dengan kalangam Umat Islam, lagi lagi nama Yusril Ihza Mahendra mendapat angka sebesar 19.6%

Dari nama nama cawapres yang dianggap oleh masyarakat cukup mampu mengelola ekonomi adalah menko ekuin saat ini Airlangga Hartarto 24.7%, Erick Tohir 20.4% dan Yusril Ihza Mahendra 17.6%.

Dan jika dilihat dari kategori ketatanegaraan, nama Yusril dominan berada di urutan pertama dengan angka sebesar 27.4%.

Menurut Pakar Komunikasi Politik, Effendi Gazali dengan munculnya beberapa nama cawapres koalisi Indonesia Maju, nama Yusril Ihza Mahendra patut diapresiasi.

"Dinasti politik yang kini sedang diperbincangkan ternyata tidak berimbas secara signifikan, jadi kriteria kompetensi dan elektabilitas  menjadi salah satu hal yang bisa dianggap potensial untuk 2024 mendatang," katanya.(chi/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : Yessy Artada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler