jpnn.com, JAKARTA - Pengamat Ekonomi Politik Ichsanuddin Noorsy menjelaskan tentang Pandora Papers yang belum lama ini menjadi sorotan publik, setelah membuka dokumen rahasia terkait aset tersembunyi sejumlah tokoh dunia.
Dia menjelaskan ada tiga dokumen yang berisi tentang kekayaan rahasia para politikus, miliarder, selebritas, dan lain sebagainya.
BACA JUGA: Ichsanuddin Noorsy Keluarkan Pernyataan Keras untuk Jokowi, Ada Kata Terdikte Asing
"Ada tiga yaitu Pandora Papers, Paradise Papers, dan Panama Papers," kata Ichsanuddin kepada JPNN.com, Senin (11/10).
Mengutip The Guardian baru-baru ini, Pandora Papers mengekspos urusan bisnis luar negeri yang melibatkan 35 pemimpin dunia, keuangan rahasia milik lebih dari 300 pejabat publik lainnya dari sekitar 90 negara.
BACA JUGA: Habis Bobo Bareng, IRT ke Dapur Ambil Ulek dan Palu, Brak, Banjir Darah
Sebelumnya, dokumen serupa juga pernah dikabarkan bocor pada lima tahun lalu dengan nama Panama Papers.
Menurut laporan ABC News belum lama ini, jumlah dokumen dan orang yang terungkap dalam Pandora Papers lebih banyak dibanding Panama Papers.
BACA JUGA: Pemuda Pengangguran Pegang Uang Puluhan Juta, Kamar Indekos Mendadak Ramai
Kemudian, Konsorsium Jurnalis Investigasi Internasional (ICIJ) mendefinisikan Paradise Papers sebagai dokumen yang mengungkap rahasia dari salah satu firma hukum lepas pantai paling bergengsi di dunia, sebuah perusahaan perwalian khusus, dan 19 perusahaan yang terdaftar dalam yurisdiksi kerahasiaan.
Ichsanuddin menjelaskan ketiga dokumen tersebut berisi aktivitas bisnis yang dilakukan oleh orang-orang tertentu untuk tiga tujuan yaitu menghindari pajak, investasi, dan menyembunyikan aset.
"Orang-orang yang ada dalam dokumen itu memiliki kapasitas untuk membayar pajak tetapi tidak memiliki keinginan untuk membayarnya," tutur penulis buku berjudul 'Bangsa Terbelah' itu.
Lebih lanjut, dia memaparkan analisis tentang tiga tujuan orang-orang yang disebutkan dalam dokumen-dokumen tersebut.
"Jika ada tax avoidance (tujuan menghindari pajak), belum tentu dia melakukan investasi tetapi dia pasti mempunyai aset yang disembunyikan," paparnya.
Dalam analisis selanjutnya, Ichsan menyatakan jika seseorang yang tercatat dalam Pandora Papers, Panama Papers, dan Paradise Papers memiliki investasi, orang tersebut pasti memiliki aset tersembunyi.
Dengan adanya aset tersembunyi, seseorang itu pasti juga memiliki tujuan untuk menghindari pajak.
Kemudian, jika seseorang menyembunyikan aset, lanjut Ichsan, mereka jelas melakukan investasi dan juga menghindari pajak.
Ichsan sendiri mengaku namanya masuk ke dalam dokumen Panama Papers tetapi dia tidak memiliki aktivitas bisnis yang menghindari pajak dan aset yang disembunyikan.
"Yang menentukan itu aktivitas bisnis dan asetnya. Ada nggak aktivitas bisnisnya? Ada enggak asetnya?" ujar dia.
Ichsanuddin Noorsy menegaskan jika tidak ada aset yang dimiliki seseorang yang tercatat pada dokumen-dokumen itu, artinya tidak ada pajak yang dihindari. (mcr9/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kereta Cepat Gunakan APBN, Ichsanuddin Noorsy: Investasinya Kemahalan
Redaktur : Rasyid Ridha
Reporter : Dea Hardianingsih