Nana Sudjana Minta Pemerintah Kabupaten, Kota, Desa, di Jateng Memperkuat Cadangan Pangan

Rabu, 28 Februari 2024 – 17:32 WIB
Penjabat Gubernur Jateng Nana Sudjana meninjau kegiatan Gerakan Pasar Murah di halaman Kantor Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang, Rabu (28/2). Foto: Humas Pemprov Jateng.

jpnn.com - MAGELANG - Penjabat Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana terus mendorong pemerintah kabupaten/kota dan desa di Jateng memperkuat cadangan pangan.

"Jadi, harus ada stok cadangan beras di desa, kabupaten, dan provinsi," kata Nana Sudjana.

BACA JUGA: Menstabilkan Inflasi, Pemprov Jateng Bakal Gelar Gerakan Pangan Murah 100 Kali

Dia menyampaikan itu seusai acara Gerakan Pangan Murah (GPM) dan penyaluran bantuan cadangan pangan Pemprov Jateng di Kantor Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang, Rabu (28/2).

Nana menyebut bahwa musim panen raya padi antara Februari-April 2024, merupakan momentum tepat meningkatkan stok beras cadangan pangan pemerintah, dan menurunkan harga yang saat ini sedang tinggi.

BACA JUGA: Panen Raya di Jateng Dimulai, Nana Sudjana: Saya Yakin Menambah Stok Beras dan Menstabilkan Harga

Adapun stok beras cadangan pangan Pemprov Jateng 2024 sebanyak 320 ton.

Cadangan beras itu akan dimanfaatkan ketika masyarakat memerlukan bantuan.

BACA JUGA: 7 Manfaat Nanas, Aman Dikonsumsi Penderita Penyakit Ini

Termasuk bantuan korban bencana alam, maupun bantuan pangan bagi keluarga miskin yang belum tercover dari Bapanas melalui Bulog.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah Dyah Lukisari mengatakan, semua level pemerintah harus memperkuat cadangan pangan. Hal itu tertuang dalam edaran mendagri tertanggal 17 Januari 2024.

"Sudah ada rumusan cadangan pangan yang disiapkan, termasuk komposisi anggaran. Kami juga berkoordinasi dengan dinas ketahanan pangan kabupaten/kota untuk mengetahui daerah mana saja yang sudah mencukupi cadangan pangan dan mana saja yang kurang," katanya.

Dyah mengatakan berdasar hasil penghitungan Bapanas, 31 kabupaten/kota di Jawa Tengah masih kurang dalam mencukupi stok cadangan pangan.

Salah satu contohnya ialah Kabupaten Magelang yang baru memiliki 62 ton cadangan beras, dari seharusnya 84 ton.

"Ini kami dorong untuk dipenuhi dari APBD masing-masing," kata Dyah.

Selain pemerintah kabupaten/kota, pemdesa juga sudah diamanatkan untuk memiliki lumbung pangan sesuai dengan permendes. Dyah melihat sejauh ini dana desa lebih banyak digunakan untuk infrastruktur. Dia berharap pemkab mendorong pemdes mengalokasikan dana cadangan pangan dari dana desa. "Sejauh ini baru Kabupaten Grobogan yang sudah menerbitkan peraturan untuk cadangan pangan sebesar 2 ton dari dana desa," ungkapnya.

Penjabat Bupati Magelang Sepyo Achanto mengatakan kekurangan stok cadangan pangan tersebut akan segera ditindaklanjuti. Terkait penyediaan pangan tersebut sudah ada pembahasan perda sebagai inisiatif anggota dewan.

"Mulai besok sudah dibahas untuk raperda. Semoga bisa menstabilkan kondisi di Magelang," katanya.

Adapun  penyaluran bantuan cadangan pangan Pemprov Jateng di Kabupaten Magelang, diberikan kepada 1.000 keluarga penerima manfaat (KPM). Mereka berasal dari empat kecamatan, yakni Mungkid, Mertoyudan, Secang, dan Grabag.

Masing-masing KPM menerima 10 kg beras dan 5 bungkus mi mocaf. (jpnn)


Redaktur : M. Kusdharmadi
Reporter : JPNN.com

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler