Nana Sudjana Targetkan Partisipasi Pemilih pada Pilkada Jateng Mencapai 82 Persen

Selasa, 09 Juli 2024 – 20:39 WIB
Penjabat Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana saat acara Rapat Desk Pilkada dan Kondusifitas Wilayah di Gedung Gradhika Semarang, Selasa, 9 Juli 2024. Foto: Humas Pemprov Jateng

jpnn.com, SEMARANG - Penjabat Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana menargetkan partisipasi pemilih pada perhelatan Pilkada serentak 2024 mencapai 82 persen.

“Target saya ketika Pemilu lalu sebanyak 80 persen. Alhamdulillah, bisa tercapai 82,5 persen. Pilkada ini kami tingkatkan karena pilkada ini masyarakat akan memilih bupati/wali kota dan gubernurnya sehingga kami harapkan minimal 82 persen,” kata Nana Sidjana saat acara Rapat Desk Pilkada dan Kondusifitas Wilayah di Gedung Gradhika Semarang, Selasa, 9 Juli 2024.

BACA JUGA: Pemprov Jateng Bakal Tanggung Seluruh Biaya Sekolah Anak Pasutri Tunanetra

Nana mengatakan pemerintah provinsi dan kabupaten/kota serta penyelenggara pemilu sudah siap mengawal penyelenggaraan pilkada Jateng 2024, supaya berjalan dengan aman, lancar dan kondusif.

Dia mengaku sengaja jauh-jauh hari menggelar rapat tersebut sebelum tahapan pendaftaran peserta pilkada supaya pemerintah kabupaten/kota menyiapkan segala sesuatunya dalam menghadapi pilkada ini.

BACA JUGA: Pemprov Jateng – Provinsi Fujian Tiongkok Tingkatkan Kerja sama di Berbagai Bidang

“Ini merupakan pilkada serentak pertama se-Indonesia sehingga kesiapan perlu betul-betul dioptimalkan,” kata Nana.

Nana menjelaskan ada empat indikator kesuksesan pilkada meliputi partisipasi masyarakat yang tinggi, kondusivitas wilayah, penyelenggaraan tahapan pilkada terlaksana dengan baik, dan pelaksanaan pemerintahan tetep berjalan baik.

BACA JUGA: Sukses Jalankan Tugas Penurunan Stunting di Jateng, Nana Sudjana Dianugerahi Dharma Karya Kencana

Dalam penyelenggaraan Pilkada ini, diharapkan lebih mengedepankan upaya-upaya pencegahan daripada penindakan.

Pencegahan itu bisa dilakukan dengan meningkatkan sosialisasi, edukasi, maupun komunikasi.

“Pencegahan lebih baik dari pada penindakan, makanya seluruh forkomimda, KPU dan Bawaslu harus kompak dan sinergi,” kata Nana.

Menurut Nana, perhelatan Pilkada lebih rawan dibandingkan dengan Pilpres, karena paslonnya akan berkompetisi dalam satu kabupaten/kota.

Oleh karena itu, perlu dilakukan antisipasi-antisipasi di antaranya dengan membangun komunikasi baik dengan partai politik, tim sukses maupun masyarakat.(jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Friederich Batari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler