Napi Lapas Cipinang Peras Siswi SMP di Jabar, Modus Love Scamming

Jumat, 28 Juni 2024 – 18:40 WIB
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Jules Abraham Abast (kiri) didampingi Kasubdit Siber Ditreskrimsus Polda Jabar AKBP Ambarita (kanan) dalam pengungkapan kasus penipuan di Gedung Ditreskrimsus Polda Jabar, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung, Jumat (28/6/2024). Foto: Nur Fidhiah Shabrina/jpnn.com

jpnn.com, JAKARTA - Seorang tahanan di Lapas Cipinang, Jakarta Timur berinisial MA melakukan penipuan terhadap seorang siswi SMP di Jawa Barat dengan modus love scamming

Pelaku berkenalan yang berkenalan dengan korban melalui media sosial itu kemudian berpacaran dengan korban dan meminta mengirim foto serta video tanpa busana, hingga berujung pada pemerasan. 

BACA JUGA: Hati-Hati Penipuan Modus Like Video di YouTube

Kabid Humas Polda Jabar Kombes Jules Abraham Abast mengatakan, peristiwa ini bermula saat korban yang berinisial AN, 13, berkenalan dengan MA di media sosial pada Maret lalu. 

Pelaku menggunakan Instagram dengan nama @Cakra_alv dan menggunakan foto profil orang lain. 

BACA JUGA: Bareskrim Bekuk WNA China Pelaku Penipuan Online dengan Korban 800 WNI

Setelah berkenalan, pelaku dan korban intens berkomunikasi meski belum pernah bertemu.

Mereka pun berbagi nomor telepon dan melanjutkan percakapan di WhatsApp. 

BACA JUGA: Waspada Penipuan Online Penjualan HP Murah, Begini Modus Pelaku

Jules mengatakan korban tidak pernah menceritakan perkenalan itu kepada kedua orang tuanya. 

Hingga pada Sabtu (8/6/2024) lalu, kedua orang tua korban menerima pesan dari nomor yang tidak dikenal mengirimkan foto dan video AN tanpa busana. 

"Orang tua AN menanyakan perihal foto dan video itu, AN pun mengaku pernah mengirimkan foto dan video tanpa busana kepada Cakra pemilik akun @Cakra-Alv," kata Jules di Mapolda Jabar, Jumat (28/6/2024).

Ia mengatakan, pelaku pun memeras orang tua korban dengan meminta uang Rp 600.000.

Bahkan pelaku mengancam apabila tidak diberikan sejumlah uang akan menyebarluaskan foto dan video AN ke guru dan teman korban.

Tidak hanya itu, pelaku pun mengaku telah membuat whatsapp grup berisi pelaku, korban dan empat temannya.

Foto AN tanpa busana dijadikan display picture dan videonya telah disebarkan di grup tersebut.

"Cakra terus menghubungi orang tua korban AN dan meminta uang dengan janji foto dan video asusila akan dihapus apabila keinginan dipenuhi. Orang tua korban menuruti keinginan Cakra dan transfer uang sebesar Rp 100 ribu melalui rekening BCA pada 9 Juni 2024," ungkap dia. 

Orang tua korban kemudian melapor ke kepolisian dan ditindaklanjuti dengan penyelidikan.

Setelah dilakukan penelusuran, Cakra yang diketahui berinisial MA merupakan tahanan Lapas Cipinang dan diamankan.

Sementara itu, Kasubdit Siber Ditreskrimsus Polda Jabar AKBP Ambarita mengatakan pelaku sedang menjalani masa hukuman 9 tahun di LP Cipinang dengan kasus yang sama. Pelaku baru menjalani hukiman 1 tahun 8 bulan. 

"Dia menggunakan nama palsu dan foto orang lain, menggunakan foto cowok ganteng dan berpacaran," ucap Ambarita. 

Ia mengatakan pelaku hendak melakukan aksi serupa kepada seorang wanita dewasa di Karawang. Namun, polisi berhasil memburunya. Lalu, terkait kepemilikan handphone masih didalami. 

Sejumlah barang bukti dari mulai bukti percakapan whatsapp hingga buku rekening diamankan penyidik.

Pelaku dijerat pasal 45 ayat 1 jo Pasal 27 ayat 1 UU RI nomor 1 tahun 2024 tentang perubahan kedua atas UU RI nomor 11 tahun 2008 tentang ITE. 

Pasal 4 dan pasal 5 UU RI nomor 12 tahun 2022. Dengan ancaman hukuman terhadap pelaku mulai paling lama lima tahun hingga 15 tahun. Dengan ancaman denda Rp 1 miliar. (mcr27/jpnn)


Redaktur : Budianto Hutahaean
Reporter : Nur Fidhiah Sabrina

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler