jpnn.com -
CILACAP - Kaburnya narapidana narkoba asal Turki Saman Hasan Zadeh Leili alias Messi, 30 dari Lapas Besi yang ada di Pulau Nusakambangan, Kamis (30/6) menjadi perhatian semua pihak. Koordinator Kalapas Se-Nusakambangan Abdul Aris pun mengakui bahwa kaburnya Saman disebabkan pengawasan yang lemah.
BACA JUGA: Napi Itu Kabur dari Nusakambangan Pakai Motor Bebek!
Bisa jadi kewaspadaan petugas melemah lantaran napi yang bersangkutan memang secara rutinitas melakukan kegiatan pengisian air yang ada di lapas.
Saman seperti diketahi adalah tahanan pendamping yang dipercaya melakukan kegiatan tertentu di luar Lapas karena dinilai berkelakuan baik.
Aris mengatakan pihak lapas akan melakukan penyelidikan terhadap kejadian ini. Aris memang tak menyebut, apakah pemeriksaan yang ia maksud untuk mendalami apakah ada keterlibatan oknum-oknum tertentu. Ia hanya menyatakan penyelesaian teknis diserahkan ke Lapas Besi.
BACA JUGA: HEBOH! Napi Narkoba Kabur dari Penjara di Nusakambangan
"Dari kantor pemeriksaan," jawabnya singkat.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Radar Banyumas (JPNN Group), Saman tak kabur melalui jalur tikus. Tapi dia justru melewati gerbang utama Pulau Nusakambangan, Dermaga Wijayapura yang seharusnya mendapatkan penjagaan sangat ketat.
BACA JUGA: Simak Pesan Komandan Lantamal III Saat Peringatan Nuzulul Quran
Aris, untuk mengelabuhi petugas, Saman memakai baju dan celana petugas lapas saat kabur. Penyamaran Saman berhasil mengelabui banyak petugas.
Petugas sama sekali tidak mencurigai Saman yang meninggalkan Lapas Besi dengan sepeda motor jenis bebek. Apalagi waktu itu, wajah Saman juga tak mudah dikenali, karena memakai masker serta helm.
"Pelarian Saman ini, dengan cara menggunakan seragam petugas lapas. Ia memang melawati Wijayapura, itu terekam di CCTV jam 11.23," ungkapnya melalui sambungan telepon, Jumat (1/7). (tyo/gus/ziz/acd)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Kaji Potensi Benturan Kepentingan Pendanaan Pilkada
Redaktur : Tim Redaksi