NASA Gandeng 3 Perusahaan dalam Proyek Nuklir di Bulan

Minggu, 26 Juni 2022 – 23:30 WIB
Ilustrasi Bulan. Foto: NASA/ANTARA

jpnn.com - Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) bekerja sama dengan Departemen Energi Amerika Serikat (DOE) telah memilih tiga proposal dalam proyek nuklir di Bulan.

Tiga proposal itu datang dari tiga perusahaan berbeda dalam merancang konsep desain sistem tenaga nuklir untuk demonstrasi di Bulan.

BACA JUGA: Peringatan dari NASA, Ada Asteroid Sebesar Gedung Tertinggi Sedang Menuju Bumi

Ketiga perusahaan tersebut antara lain Lockheed Martin dari Maryland, Westinghouse dari Cranberry Township, Pennsylvania serta IX dari Houston, Texas.

Kontrak akan diberikan melalui Idaho National Laboratory, laboratorium milik DOE dan dikelola oleh Battelle Energy Alliance.

BACA JUGA: Tergoda dengan Istri Perwira, AKP ZA Main ke Rumah, Brak! Kapolres Turun Tangan

Kontrak berjangka waktu 12 bulan tersebut masing-masing bernilai sekitar USD 5 juta.

Kontrak tersebut mendanai pengembangan konsep desain awal untuk sistem tenaga fisi 40 kilowatt yang direncanakan untuk bertahan setidaknya 10 tahun di bulan.

BACA JUGA: Pacar Anaknya Lagi Sendirian di Kamar, DK Sontak Memainkan Tangannya, Astaga!

Sementara itu, Battelle Energy Alliance memimpin pengembangan, evaluasi, dan pengadaan permintaan proposal yang disponsori NASA.

Menurut Direktur Idaho National Laboratory John Wagner, proyek tersebut merupakan langkah pertama yang dicapai Amerika Serikat untuk membangun tenaga nuklir di bulan.

“Saya menantikan untuk melihat apa yang akan dicapai oleh masing-masing tim ini,” kata Wagner.

NASA mengatakan sistem tenaga fisi memiliki keunggulan jika dibandingkan dengan sistem tenaga lainnya tanpa harus mengandalkan lokasi, sinar matahari yang tersedia, dan kondisi lingkungan alami lainnya.

Menurut NASA, demonstrasi sistem di bulan akan membuka jalan bagi misi jangka panjang di Bulan dan Mars.

Teknologi tenaga permukaan fisi juga akan membantu sistem propulsi nuklir NASA yang mengandalkan reaktor untuk menghasilkan tenaga.

Sistem itu dapat digunakan untuk misi eksplorasi luar angkasa.

“Teknologi baru mendorong eksplorasi kami di Bulan, Mars, dan sekitarnya. Mengembangkan desain awal ini akan membantu kami meletakkan dasar untuk memperkuat kehadiran manusia jangka panjang kami di dunia lain,” kata administrator asosiasi Direktorat Misi Teknologi Luar Angkasa NASA, Jim Reuter. (antara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Buaya Raksasa Muncul Dekat Pemukiman Warga, Ngeri!


Redaktur & Reporter : M. Rasyid Ridha

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler