NasDem: Pembangunan Hunian Tetap Pascabencana Sulteng Harus jadi Prioritas

Senin, 24 Juni 2019 – 17:53 WIB
Ketua Fraksi Partai NasDem di DPR Ahmad HM Ali. Foto: Ist

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Fraksi Partai NasDem di DPR Ahmad HM Ali meminta semua stakeholder yang terlibat dalam agenda Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca-Bencana di Sulawesi Tengah bersinergi dan mengutamakan pemenuhan hak-hak korban terdampak yang kehilangan rumah.

Ali menegaskan fasilitasi hunian tetap dan agenda ekonomi untuk memulihkan mata pencaharian korban harus diprioritaskan secepatnya.

BACA JUGA: Soal Pendatang Baru Masuk Kabinet Jokowi, NasDem: DNA Politiknya Harus Jelas

“Ini sesuai dengan master plan rencana induk yang telah ditetapkan,” kata Ali, Senin (24/6).

Ali menjelaskan realisasi prioritas sangat penting mengingat bencana gempa bumi, tsunami, liquefaksi dan tanah longsor yang terjadi di lembah Palu Sulteng telah berlaku sejak 10 bulan lalu, tepatnya 28 September 2018.

BACA JUGA: Respons Nasdem Soal Wacana Kursi Menteri untuk PAN dan Demokrat

Menurut dia, hal ini berarti masyarakat korban sudah mengungsi 10 bulan atau kurang dua bulan lagi setahun.

“Jadi harus kemajuan yang berarti, paling tidak pemenuhan hak-hak korban disegerakan untuk dipenuhi,” kata Ali yang duduk di Komisi VII DPR ini.

BACA JUGA: Gara-gara Ini Anak Ketua DPD Nasdem Buleleng Dipolisikan

Dia menekankan rehabilitasi kehidupan manusia terutama korban yang telah kehilangan tempat tinggal harus menjadi skala prioritas. Agenda rekonstruksi bisa mengikuti secara beriringan.

“Agenda pemulihan kehidupan sosial korban terdampak yang kehilangan hunian harus menjadi skala prioritas, infrastruktur dan rekonstruksi lainnya yang bersifat fisik nanti bisa sambil beriringan,” pesannya.

Ali menyampaikan, saat ini terjadi disparitas tingkat kehidupan yang agak ekstrem terutama wilayah perkotaan dengan desa yang menjadi zona terdampak bencana. “Disparitas kehidupan agak ekstrem karena kehidupan sosial bergerak cepat ke arah konsumsi normal di tengah produksi dan pekerjaan yang belum pulih,” kata dia.

Ali mengemukakan laporan Bank Indonesia menyebutkan kondisi ketenagakerjaan di Sulteng sedikit memburuk paskabencana. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Sulteng Februari 2019 mencapai 3,54 persen, lebih tinggi dibandingkan tahun lalu yang sebesar 3,19 persen.

“Salah satu penyebabnya adalah dampak bencana yang menyebabkan tenaga kerja kehilangan mata pencahariannya terutama pada sektor pertanian dan perdagangan,” pungkas Ali.(boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... NasDem Buleleng Minta Caleg yang Tidak Lolos Legawa Menerima Hasil Pileg 2019


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler