NasDem Sebut Anies Antitesis Presiden Jokowi, Simak Analisis Menarik dari Pengamat Ini

Kamis, 13 Oktober 2022 – 17:53 WIB
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh (kanan) bersama calon presiden yang diusung Nasdem Anies Baswedan saat Deklarasi Calon Presiden Republik Indonesia Partai NasDem di NasDem Tower, Jakarta, Senin (3/10). Foto: Ricardo/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif SCL Taktika Consulting, Iqbal Themi menilai pernyataan Zulfan Lindan yang menyebutkan Anies Baswedan antitesis Presiden Joko Widodo sebagai sikap untuk dekati basis suara oposisi.

Dia menyebut pernyataan atau narasi dari politikus NasDem itu bisa berkembang menjadi isu atau opini yang meluas, sehingga mempengaruhi persepsi pemilih.

BACA JUGA: NasDem Sebut Anies Antitesis Presiden Jokowi, Arief Poyuono Bilang Begini

"Sebagai sebuah strategi politik elektoral, menarasikan 'Anies antitesis Jokowi,' bisa dibilang langkah NasDem membangun positioning politik sebagai bagian strategi NasDem mendekati basis suara oposisi," kata Iqbal dalam keterangannya, Kamis (13/10)

Saat ini, lanjutnya, NasDem sudah punya Anies sebagai figur capres, tentu narasi yang relevan dengan sosok Anies ialah narasi cenderung berbeda dengan pemerintahan Jokowi.

BACA JUGA: Buntut Pernyataan Anies Antitesis Jokowi, Zulfan NasDem Dinonaktifkan

Dia menegaskan itu berkaitan dengan menarik basis suara kelompok mendukung Anies agar menjadi pemilih NasDem di Pemilu 2024. 

"Karena kita ketahui bahwa perilaku pemilih yang menyukai dan mendukung Anies ini adalah kelompok-kelompok yang selama ini tidak puas dengan kinerja dan cenderung berseberangan dengan pemerintahan presiden Joko Widodo," lanjutnya.

BACA JUGA: Buron 2 Tahun, Perampok dan Pembunuh Ini Akhirnya Ditangkap, Tak Diberi Ampun, Dooor!

Iqbal juga menyebutkan dalam konteks kepentingan politik 2024, NasDem tentu berharap efek ekor jas dari pencapresan Anies.

Yakni, elektabilitas Anies yang tinggi seperti diharapkan bisa mendongkrak secara signifikan perolehan suara NasDem di Pemilu 2024.

"Dari peristiwa deklarasi pencapresan Anies hingga pernyataan Anies antitesis Jokowi pastinya ada kalkulasi kepentingan politik elektoral NasDem," jelasnya.

Namun, Iqbal menyebutkan dengan menarasikan Anies antitesis Jokowi, NasDem terkesan kurang etis lantaran hal itu disampaikan dalam situasi masih menjadi bagian koalisi pemerintahan Presiden Jokowi.

"Agar tidak terkesan memainkan politik 2 kaki yaitu satu kaki masih berada dalam koalisi pemerintahan Jokowi, kaki satunya sudah bersama Anies, NasDem sebaiknya ambil sikap tegas pamit secara resmi dari koalisi pemerintahan Jokowi," pungkas Iqbal.(mcr8/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur : Budianto Hutahaean
Reporter : Kenny Kurnia Putra

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler