KENDARI - Suasana kebatinan para pengurus DPW Nasdem Sultra kini galau. Tak ada angin, tak ada hujan, sebuah Surat Keputusan bernomor 096/SE/DPW-Sultra.Nasdem/IX 2014 beredar di kalangan pengurus. Isinya malah sangat mengagetkan, karena perihalnya adalah pembentukan pengurus DPD Nasdem dan penyempurnaan pengurus DPW serta DPD Nasdem. Surat itu memuat pergantian komposisi pengurus termasuk Ketua DPD Nasdem Buton, Akalim termasuk pengangkatan Pjs di daerah otonomi baru (DOB)
"Kami tak pernah rapat, tak pernah dimintai pandangan, tahu-tahu, Pak Ketua (Ali Mazi) ternyata sudah memecat Ketua Nasdem Buton, Pak Akalim. Menurut kami ini, tidak benar. Surat itu tidak pernah diplenokan di DPW atau bahkan dirapatkan," kata Sekretaris Nasdem, Ikhwan Mappilawa seperti yang dilansir Kendari Pos (Grup JPNN.com), Kamis (11/12).
Menurut Ikhwan, tindakan pemecatan terhadap Akalim dan tata cara pengangkatan Pj Ketua di DOB tersebut benar-benar sudah mengangkangi AD/ART Partai, karena tidak ada alasan kuat untuk memecat, dan proseduralnya juga tidak dilalui.
Ikhwan menduga, surat usulan pergantian komposisi ke DPP Nasdem itu dibuat dengan memalsukan tanda tangan pengurus, untuk kemudian dijadikan rujukan DPP untuk mengganti Ketua Umum Nasdem Buton, Akalim.
BACA JUGA: Warisi Semangat Korban 40.000 Jiwa
Padahal, kalau bicara prestasi, Nasdem Buton cukup membanggakan. Selain meraih dua kursi di DPRD Buton, Nasdem juga punya masing-masing dua kursi di Buton Tengah dan Buton Selatan, termasuk kursi DPRD Sultra dari Dapil Buton.
Menurut Ikhwan, itu adalah prestasi yang harus diapresiasi, bukan malah disodori surat pemecatan. "Tindakan ini sudah menyalahi aturan organisasi. Sebagai pengurus kami tidak pernah tahu ada masalah di Buton, tiba-tiba keluar surat pemecatan," ujar mantan politisi Partai Golkar itu.
Makanya, kata Ikhwan, dirinya dan semua pengurus harian DPW Nasdem akan meminta penjelasan Ali Mazi, sebagai Ketua Nasdem, mengenai tindakannya tersebut. Bukan hanya soal pemecatan, tapi soal berbagai program partai yang tidak pernah ada kejelasan sampai sekarang, akibat Ketua yang tidak pernah ada di Kendari.
Protes lebih keras disampaikan Jurni, Wakil Ketua Nasdem Sultra. Ia malah meminta Ali Mazi dengan satria menanggalkan posisinya sebagai Ketua Nasdem Sultra bila memang tak sanggup menjadi pemimpin partai. "Kita ini tidak jelas, kantor tidak ada. Ketua tidak pernah ada di Kendari. Bagaimana organisasi bisa jalan," tukas pria yang bertindak sebagai Humas Nasdem Sultra ini.
Menurutnya, selama Ali Mazi memimpin Nasdem, partai itu jarang sekali menggelar rapat-rapat organisasi, bahkan setelah Pemilu, hal itu sudah tak pernah dilakukan lagi. Akibatnya, para pengurus seperti kehilangan induk dan tidak tahu kebijakan apa yang harus dibuat. Jurni menegaskan bahwa dalam waktu dekat, semua pengurus harian akan menggelar rapat guna membicararakan nasib Nasdem, apalagi berbagai momentum politik tahun 2015 sudah di depan mata. (abi/awa/jpnn)
BACA JUGA: Satpol PP Siap Bikin Jera PSK Bandel
BACA JUGA: Menteri PU: Kerusakan Jalan Nasional di Banten Terparah di Jawa
BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Pilih Bali untuk Program Antikorupsi Berbasis Keluarga
Redaktur : Tim Redaksi