jpnn.com, JAKARTA - Politikus NasDem Teuku Taufiqulhadi mengatakan, setiap perda dibuat sesuai dengan kebutuhan masing-masing wilayah. Karena itu, perda berbasis agama adalah sebuah hal wajar.
Pandangan tersebut disampaikannya menanggapi sikap Ketua Umum PSI Grace Natalie yang menolak semua perda berbasis agama. Meski sama-sama pendukung Jokowi, NasDem memiliki pandangan berbeda dari PSI soal ini.
BACA JUGA: Tuduh Ketum PSI Menista Agama, Eggi Sudjana Dinilai Dangkal
"Semua perda dibuat untuk kepentingan keunikan daerahnya. Perda itu dibuat untuk merespon kebutuhan daerah tersebut," katanya kepada wartawan, Selasa (20/11).
Misalnya, kata dia, ada perda guru ngaji. Dibuatnya perda itu disebabkan di daerah tersebut banyak guru ngaji yang mana kehadiran mereka selama ini sangat bermanfaat bagi masyarakat dan harus didukung.
BACA JUGA: Grace Natalie Tolak Perda Syariah & Injil, TPDI: Maju Terus
"Apakah itu perda agama atau bukan? Kalau saya lihat itu masih berkaitan dengan agama, dan itu tidak masalah," ucapnya.
Begitu pula di provinsi Aceh. Daerah yang dijuluki Serambi Mekah tersebut menerapkan aturan syariat Islam. Dia mengatakan, soal perda ini tak perlu dipermasalahkan kembali.
BACA JUGA: PKS Nilai PSI Tidak Paham Pancasila dan UUD 1945
"Di Aceh lebih khusus lagi. Provinsi itu memang menerapkan syariat Islam. Jadi, jika ada perda agama, itu relevan saja. Kita tidak perlu tarik urat dalam perkara yang sudah jelas tersebut," pungkas legislator DPR RI itu. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bukan soal Perda Syariah & Elektabilitas, tapi Konstitusi
Redaktur & Reporter : Adil