Nasib Nusron Cs di Tangan KPU

Golkar Ajukan Pencoretan dari Daftar Caleg Terpilih

Selasa, 19 Agustus 2014 – 06:26 WIB

jpnn.com - JAKARTA - DPP Partai Golkar ternyata benar-benar merealisasikan pemecatan dua kadernya, Nusron Wahid dan Agus Gumiwang. Surat pemecatan terhadap dua kader muda Golkar itu sudah diterima Komisi Pemilihan Umum (KPU), Senin (18/8). Surat tersebut sekaligus permintaan pencoretan keduanya dari daftar calon anggota legislatif (caleg) terpilih DPR.

Komisioner KPU Arief Budiman membenarkan bahwa pihaknya telah menerima surat permintaan pencoretan nama caleg dari Golkar. "Kami akan mengkaji terlebih dahulu," ujar Arief saat dihubungi kemarin.

BACA JUGA: Tolak Perokok Lamar Tes CPNS

Rencananya, ada rapat pleno yang digelar dalam waktu dekat untuk membahas surat Golkar tersebut. Rapat pleno itu akan memutuskan apakah Nusron dan Agus bisa dilantik atau tidak dalam pelantikan anggota DPR pada 1 Oktober mendatang. "Setelah rapat, secepatnya hasil rapat pleno diumumkan," ucapnya.

Ada beberapa persyaratan untuk mengganti caleg terpilih, yakni meninggal dunia, mengundurkan diri, dan tidak lagi memenuhi syarat sebagai anggota DPR. Namun, saat ditanya apakah permintaan pencoretan dari partai bisa diartikan keduanya tidak lagi memenuhi persyaratan untuk dilantik sebagai anggota DPR, Arief tidak menjawab. "Nanti dulu, dikaji saja belum kok," elaknya.

BACA JUGA: CT Siap Rangkap Jabatan Lima Menteri

Komisioner KPU Ferry Kurnia Rizkiyansyah juga irit bicara terkait surat Golkar tersebut. "Saya hanya bisa komentar bahwa surat itu telah diterima KPU," ujarnya kepada sejumlah wartawan.

Permintaan pencoretan sejumlah caleg terpilih Golkar tersebut masih berkaitan dengan dinamika politik di internal saat pilpres. Nusron dan Agus dituding membelot mendukung pasangan Jokowi-Jusuf Kalla.

BACA JUGA: Saksi Beberkan Anas Beli Rumah Rp 3,5 M

Secara kelembagaan, partai yang dikomandani Aburizal Bakrie itu mendukung duet Prabowo-Hatta. Selain Nusron dan Agus, Poempida Hidayatulloh juga dipecat Golkar.

Dikonfirmasi terpisah, Nusron mengaku belum mengetahui adanya surat yang dikirim DPP Golkar ke KPU tersebut. Karenanya pula, Ketua Umum GP Ansor itu belum bisa mengungkap langkah yang akan dilakukannya sebagai penyikapan permintaan pencoretan.

"Kami masih menunggu surat resmi bisa saya terima, (kalau sudah) kemudian saya pelajari, baru menentukan sikap selanjutnya," kata dia.

Nusron sempat memberikan klarifikasi tertulis atas anggapan partai bahwa dirinya telah melanggar AD/ART. Dalam klarifikasi itu, salah satunya, dia mencantumkan Ikrar Panca Bhakti dalam AD/ART Golkar yang di dalamnya mengharuskan setia kawan terhadap sesama kader Golkar. Bagi Nusron, dirinya tidak salah ketika bersetia kawan kepada Jusuf Kalla sebagai mantan ketua umum Partai Golkar. (idr/dyn/c9/tom)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pelamar CPNS Siapkan Scan Ijazah dan KTP


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler