jpnn.com - JAKARTA - Pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla (Jokowi-JK) dikabarkan bakal membubarkan Pertamina Energy Trading Limited (Petral). Namun menurut Vice President Corporate Communication Pertamina, Ali Mundakir kebijakan tersebut menunggu keputusan Jokowi-JK.
"Kita tunggu saja kebijakan pemerintah yang akan datang. Ya ini kan baru wacana-wacana dari tim transisi saja," ujar Ali di Doubletree by Hilton, Cikini, Jakarta, Senin (6/10).
BACA JUGA: Wiraswasta Muda Indonesia Masih Jauh dari Angka Ideal
Ditanya lebih lanjut mengenai nasib Petral selanjutnya, Ali enggan berkomentar lebih jauh. Namun ia menuturkan bahwa keberadaan Petral lumrah.
"Semua perusahaan minyak di dunia mempunyai trading arms. So what's wrong? BP (British Petroleum) punya BP trading, Saudi Arabia punya Saudi Aramco trading," sebut dia.
BACA JUGA: Lepas Jadi Dirut Pertamina, Karen Belum Sempat Liburan
Ali juga menepis kabar negatif mengenai Petral yang memiliki peran memperpanjang jalur importasi BBM, yang menyebabkan mahalnya harga impor minyak di Indonesia. "Nggak ada yang aneh. Jadi itu bisnis biasa aja," pungkasnya. (chi/jpnn)
BACA JUGA: Karen Yakin Penggantinya Tahu Roadmap Pertamina 2015
BACA ARTIKEL LAINNYA... Thailand-Tiongkok Bangun Pabrik Semen di Sulsel
Redaktur : Tim Redaksi