Nasib Pilu Guru TK di Malang, Akibat Pinjaman Online Diteror Hingga Diancam Dibunuh

Kamis, 20 Mei 2021 – 04:20 WIB
Ilustrasi pinjaman online. Ilustrasi: Rara/JPNN.com

jpnn.com, MALANG - Kejadian memilukan dialami perempuan berinisial S. Akibat pinjaman online (pinjol) hidupnya berantakan.

Dia diteror, dikucilkan, dipecat, dan diancam dibunuh. Bahkan nyaris ingin mengakhiri hidupnya. 

Perempuan berprofesi sebagai guru TK itu terjerat utang mencapai Rp40 juta dari 24 aplikasi pinjol yang berbeda. 

Kemalangan itu dialami S saat membutuhkan uang biaya kuliah S1 untuk memenuhi syarat bekerja di lembaganya. Selama mengabdi 13 tahun dia mulai berusaha untuk mendapatkan gelar tersebut. 

"Sama lembaga tempat saya mengajar disuruh S1, enggak ada biaya karena gaji Rp400 ribu per bulan. Akhirnya nekat bismillah kuliah," ucap S saat dikonfirmasi, Rabu (19/5). 

Kuliah perempuan itu berjalan lancar hingga masa akhir perkuliahan. Namun, dia terkendala masalah biaya.

BACA JUGA: Jangan Asal Lakukan Pinjaman Online, ini 5 Kiat dari Gopinjol.com

Jalan satu-satunya dengan cepat mendapatkan uang dengan mengajukan pinjaman utang secara online. 

Satu aplikasi dicobanya tetapi uang yang dibutuhkan masih kurang. Beberapa platform lain pun dicoba mencapai pinjaman Rp2,5 juta. 

Meski sempat keberatan dengan jenis persyaratan, S tetap menyetujuinya agar perjuangannya mendapat gelar sarjana tak sia-sia. 

"Akhirnya pinjam di beberapa aplikasi sampai uangnya pas. Sekitar 4-5 aplikasi yang saya pakai," kata dia. 

Seminggu sebelum masa pembayaran, S mulai mendapatkan pesan tagihan utangnya. Dia terpaksa gali lubang tutup lubang untuk melunasinya. 

Hal itu dilakukan secara berulang hingga utangnya menumpuk Rp40 juta. Nominal itu terkumpul dari 24 aplikasi pinjol yang berbeda.

Teror mulai bermunculan. Pesan ancaman hingga telepon bernada bentakan dan hinaan dirasakan S.

BACA JUGA: Wow, Ini 4 Manfaat Wortel yang Bikin Pria Makin Greng di Ranjang

"Saya dikatain, mon*et, anj*ng. Sampai mereka bilang gue bunuh lu. Foto saya juga diancam disebar di media sosial," beber S. 

BACA JUGA: Firasat Wirang Birawa: Ada Artis Terkenal Meninggal Dunia Hingga Pesawat Mengalami Masalah

BACA JUGA: Rumor Beredar di Kalangan Guru Honorer soal Passing Grade PPPK, Ini Penjelasannya

Rekan kerja hingga wali murid di sekolah juga dihubungi oleh penagih utang. Bahkan salah seorang debt collector sampai membuat WhatsApp grup. 

"Sampai dibuat grup, area wali murid, teman-teman. Foto saya disebar," tambah dia. 

Puncaknya, S dipecat oleh tempatnya bekerja pada November 2020. Menurut dia lembaganya malu dan tak mau terseret ke permasalahan yang dihadapinya. 

"Saya terpuruk, saya ini kuliah ini disuruh lembaga, kenapa malah mecat saya. Mungkin malu karena saya terjerat masalah ini," ucap dia. 

S juga kehilangan kepercayaan orang-orang disekitarnya. Dia dijauhi sampai muncul niat bunuh diri.

"Saya sempat ingin bunuh diri, tetapi teringat anak akhirnya meurungkan niat," ungkap dia. 

BACA JUGA: Arya Saloka Akhirnya Beli Mobil Impiannya, Namanya Mas Al

Perempuan asal Malang itu kemudian mencoba mencari bantuan hukum. Akhirnya ada salah satu pengacara Slamet Yuono yang mau mendampinginya. 

Teror pinjol itu kemudian dilaporkan ke Satgas Waspada Investasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Pihaknya juga menemukan sejumlah pinjol ilegal. Slamet berharap yang tak resmi dan meresahkan bisa segera ditutup pemerintah.

 

"Kami mengajukan permohonan perlindungan hukum ke Satgas Waspada Investasi," kata Slamet. Harapan kami ada tindakan tegas dari satgas untuk menutup pinjol yang meresahkan masyarakat dan memblokir aplikasinya," tutur dia. 

Cara itu digunakan agar kliennya mendapatkan keadilan dari serangkauan teror. Namun, S tak ingin disebut mengemplang utang karena sudah melunasi beberapa pinjaman secara legal. (mcr12/jpnn

Simak! Video Pilihan Redaksi:

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jelang Tenggat Program Restrukturisasi, Jiwasraya Terus Jemput Bola


Redaktur & Reporter : Arry Saputra

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler