jpnn.com, RIYADH - Syekh Ahmed Al Ammari, ulama Arab Saudi yang kerap mengkritik Pangeran Muhammad bin Salman (MBS), meninggal dunia. Salah seorang penceramah di Masjid Nabawi tersebut tutup usia di King Abdullah Medical Complex, Jeddah, karena pendarahan otak.
Kemarin, Selasa (22/1) media memublikasikan peristiwa Minggu (20/1) yang memantik kontroversi itu. ''Saya lebih meyakini kasus tersebut sebagai pembunuhan di dalam tahanan ketimbang kelalaian medis,'' ujar Yahya Assiri, direktur lembaga HAM ALQST, dalam wawancara dengan Middle East Eye (MEE).
BACA JUGA: Ulama Pengkritik Pangeran MBS Tewas di Penjara Saudi
Dia tidak sendiri. Sejumlah aktivis anti-pemerintah Saudi pun punya pendapat yang sama. Mereka menuduh pemerintah sengaja mengenyahkan Ammari yang vokal dan getol mengkritik Riyadh.
Ammari menghuni penjara Dhahban di Kota Jeddah selama sekitar lima bulan terakhir. Di sana, dia menempati sel isolasi. Dalam cuitan mereka, kelompok Prisoners of Conscience menyatakan bahwa sel isolasilah yang membuat Ammari nelangsa. Bagi orang setua Ammari, sel isolasi adalah siksaan. Dingin, sempit, dan gelap.
BACA JUGA: Orang Dekat Pangeran MBS Lenyap
Apalagi, pemerintah tidak pernah memedulikan kesehatan Ammari sejak masuk penjara pada Agustus lalu. ''Dia berada di sel isolasi selama lima bulan tanpa alasan hukum yang jelas. Sampai-sampai, dia sakit parah dan kemudian meninggal,'' terang Prisoners of Conscience pada akun Twitter resminya.
Ammari yang merupakan mantan dekan Quran College pada University of Madinah ditahan setelah polisi menggeledah rumahnya pada Agustus lalu.
BACA JUGA: Digoyang Kasus Khashoggi, MBS Malah Makin Kuat
Yang menjadi target razia memang bukan hanya dia. Melainkan juga beberapa pemuka agama, cendekiawan, dan aktivis Saudi yang lain. Rata-rata, mereka lantas dibawa ke kantor polisi, kemudian dijebloskan ke tahanan tanpa alasan jelas.
Sebelum razia itu, pemerintah menangkap Safar Al Hawali. Dia ada teman dekat Ammari. Sebagaimana Ammari, Hawali pun getol mengkritik pemerintah. Dia bahkan sudah beberapa kali keluar masuk penjara karena dianggap membangkang pemerintah. Saat ini pun, kabarnya, dia juga masih mendekam di tahanan.
Minggu Ammari dilarikan ke rumah sakit. ''Kondisinya sudah sangat buruk,'' kata Assiri.
Sesaat setelah masuk rumah sakit, Ammari langsung koma. Hari itu juga pemerintah Saudi mengontak keluarga Ammari. Mereka menyatakan bahwa ulama 69 tahun tersebut bebas. Petugas yang menelepon keluarga Ammari juga menyatakan, seluruh dakwaan telah dicabut.
''Mereka membebaskannya karena tahu bahwa dia sudah di ambang kematian,'' kritik Assiri. Hingga kemarin, Saudi belum menanggapi kabar kematian Ammari. (sha/c22/hep)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Begitu Jarang Abaya
Redaktur & Reporter : Adil