Nasib Warga Kampung Bayam Memprihatinkan, Anies: Negara Tidak Boleh Zalim

Selasa, 23 Januari 2024 – 09:46 WIB
Anies Baswedan. Foto: Tim Media AMIN

jpnn.com, JAKARTA - Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan menanggapi nasib warga Kampung Bayam, Jakarta Utara yang kini masih memprihatinkan.

Menurut Anies, apa yang dialami oleh warga Kampung Bayam saat ini adalah bentuk ketidakadilan yang dilakukan oleh pemerintah.

BACA JUGA: Anies Baswedan: Presiden Bilang Menteri Harus Netral, Rakyat Menunggu

“Jangan kita zalim. Zalim itu artinya bertindak tidak adil, mereka adalah rakyat kita sendiri,” ucap Anies di Parung, Bogor, Jawa Barat, Selasa (23/1).

Anies menegaskan warga seharusnya bisa menempati hunian Kampung Susun Bayam yang telah diresmikan sejak akhir 2022.

BACA JUGA: Sudah Dilarang, Gibran Tetap Bertanya Istilah Asing kepada Mahfud, Lalu Kena Tegur

Eks Gubernur DKI Jakarta itu berkisah, bahwa pembangunan Kampung Susun Bayam memang sempat diundur karena pandemi Covid-19.

Pembangunan itu dilakukan setelah Jakarta International Stadium rampung dibangun pada April 2022.

BACA JUGA: Jaringan Kiai dan Ulama Pasuruan Mantap Mendukung Ganjar-Mahfud

“Itu kewajiban negara pada warganya. Jangan sampai pada yang besar pada yang raksasa kita memberikan perlindungan, tetapi pada yang kecil pada yang lemah, kita melupakan perlindungan,” tuturnya.

“Negara itu harus welas asih sama rakyatnya tidak boleh zalim,” sambung Anies.

Dia meminta agar Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bisa segera memberikan tempat tinggal kepada warga yang kini kondisinya memprihatinkan.

“Aturannya itu memungkinkan dan terbukti sudah bisa. Ini soal kemauan, tunjukkan negara punya welas asih,” tambahnya.

Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni dan warga Kampung Bayam mengancam akan menggeruduk Balai Kota DKI Jakarta.

Hal itu bisa terjadi bila Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono tidak segera memberikan tempat bagi warga di Kampung Susun Bayam.

Sahroni mengatakan hal ini saat mengunjungi warga Kampung Bayam lantaran dirinya turut resah dan prihatin, terkait nasib warga di sana.

“Saya rasa situasinya sudah sangat parah, tidak berperikemanusiaan. Maka, saya minta Pj Heru beri langkah penyelesaian dalam waktu 2x24 jam. Kalau tidak, saya bersama warga Kampung Bayam akan datangi kantor bapak,” ujar Sahroni di lokasi, Minggu (21/1).

Sahroni juga turut mengingatkan Heru Budi terkait sikap Presiden Jokowi yang selalu mengedepankan kepentingan masyarakat.

Bahkan, Sahroni menyebut presiden bisa marah jika permasalahan ini berlarut-larut.

“Hati-hati loh Pak Heru, kalau tetap tidak ada tindakan tidak ada respons, saya yakin Pak Presiden bisa marah, karena Pak Jokowi kan sangat pro kepada rakyat,” kata dia.(mcr4/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur : Yessy Artada
Reporter : Ryana Aryadita Umasugi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler