jpnn.com, JAKARTA - Semangat nasionalisme rakyat Indonesia semakin terdegradasi menurut Rektor Universitas Tarumanagara (Untar) Prof Dr Agustinus Purna Irawan. Salah satu penyebabnya adalah kesenjangan ekonomi, di mana yang kaya semakin mapan sementara yang miskin kian terpuruk.
"Jika kesenjangan ekonomi ini tidak ditangani, dikhawatirkan berpotensi memecah belah persatuan," kata Agustinus di sela-sela peringatan HUT RI ke-73 di Jakarta, Jumat (17/8).
BACA JUGA: INTI Gandeng Lemhanas demi Genjot Nasionalisme Kader
Ada dua faktor penggerus nasionalisme terutama di kalangan generasi milenial sebut Agustinus. Faktor internal yaitu egoisme, pertumbuhan medsos, dan kesenjangan ekonomi. Sedangkan faktor eksternal dari luar negeri dengan berbagai kasus sehingga mewarnai geopolitik Indonesia.
"Kesenjangan sosial dan ekonomi di Indonesia semakin kentara. Itu sebabnya, perguruan tinggi harus ikut andil mengurangi kesenjangan tersebut, salah satunya lewat program studi (prodi) yang berbasis pada entrepreneurship," sambungnya.
BACA JUGA: JK Tegaskan Islam sebagai Faktor Pemersatu Bangsa
Dengan jiwa entrepreneur akan tumbuh startup-startup baru yang akan membawa ekonomi kuat. Namun, para startup ini harus dibekali bela negara agar ekonominya berkembang bukan hanya untuk dirinya maupun kelompoknya sendiri.
Di Untar, lanjutnya, ada 70 persen mahasiswa yang latar belakang orang tua entrepreneur. Jangan heran dari 15 ribu mahasiswanya, 50 persen di antaranya adalah startup.
BACA JUGA: Please, Jangan Mudah Menuding Kampus Terpapar Radikalisme
"Anak-anak milenial banyak yang hanya berpikir untuk diri sendiri. Lewat ekonomi Pancasila, kami ajarkan bagaimana agar mereka bisa ikut memikirkan nilai sosial, gotong royong seperti pejuang-pejuang terdahulu. Kalaupun menggunakan sosmed tapi pakailah Sosmed Pancasila," tandasnya.
Lewat peringatan 17 Agustus, diharapkan nilai-nilai luhur Pancasila selalu diterapkan. Menariknya, dalam upacara 17 Agustus, Untar berkolaborasi dengan TNI/Polri.
"Ini kali pertama kami upacaranya dengan TNI/Polri. Ini agar nilai-nilai nasionalisme sudah tertanam di dalam diri mahasiswa. Kelak bila mereka jadi pemimpin akan mengutamakan kepentingan banhsa dan negara daripada pribadinya," pungkasnya. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PSI Ajak Mahasiswa Perangi Radikalisme di Kampus
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad