Nazar Tertangkap, Isu KLB Mencuat Lagi

SBY Pegang Otoritas Ganti Kepemimpinan Demokrat

Rabu, 10 Agustus 2011 – 05:15 WIB

JAKARTA - Tertangkapnya MNazaruddin kembali memantik wacana pelaksanaan kongres luar biasa (KLB), untuk merombak kepemimpinan Partai Demokrat saat ini

BACA JUGA: Menhukham Diminta Tak Akui Amelia Yani Lagi

Terutama, jika ternyata tudingan yang selama ini dilontarkan Nazaruddin terhadap sejumlah petinggi Demokrat dari tempat persembunyiannya, ternyata terbukti benar saat memberi kesaksian nanti di tanah air

     
Terhadap hal tersebut Wakil Ketua Umum DPP Partai Demokrat Max Sopacua, belum mau berandai-andai ke arah sana

BACA JUGA: Demokrat Tak Perlu Lokalisir Kasus Nazaruddin

"Tapi, yang pasti, Pak SBY sebagai ketua dewan Pembina itu punya otoritas untuk bisa mengganti siapapun termasuk ketua umum sekalipun," ujar Max Sopacua, saat dihubungi, di Jakarta, Selasa (9/8)

     
Menurut dia, konstitusi partai di dalam AD/ART Demokrat memungkinkan dilakukannya langkah tersebut

BACA JUGA: Nazaruddin Ditangkap, DPR Janji Tambah Anggaran KPK

Dasarnya adalah upaya penyelamatan partai yang dipandang perlu pada situasi tertentu"Jadi, saya pikir itu menjadi urusan Pak SBY, kalau (SBY) mau dilakukan kita nurut saja," tandasnya

Yang pasti, lanjut dia, seluruh pihak di internal partai memiliki kepentingan yang sama untuk mengembalikan jati diri partaiBagaimana jalannya tergantung proses yang sedang berjalan saat ini"Jadi, intinya seperti itu, prioritasnya tidak semata-mata mengganti atau melengserkan," imbuh anggota DPR dari dapil Jabar tersebut
     
Wacana KLB sempat berhembus kencang beberapa waktu laluYaitu, seiring pelaksanaan Rakornas Partai Demokrat, yang dilaksanakan di Jakarta, pada akhir Juli 2011 laluSaat itu, berkembang isu kalau forum rakornas yang mendatangkan hampir seluruh pengurus DPC dan DPD seluruh Indonesia akan dijadikan ajang mendorong KLB

Meski sampai akhir rakornas, wacana menggulirkan KLB tidak terealisasi, namun sejumlah pihak yakin bahwa wacana tersebut belum benar-benar matiSetidaknya, hal itu terlihat dari salah satu hasil rakornas tentang pembentukan Komisi Pengawas yang akan lebih aktif mengusut pelanggaran etik kader.

Seperti diketahui, Nazaruddin telah menyeret nama sejumlah kader Demokrat terlibat dan ikut menikmari dana dugaan korupsi Wisma Atlet dan proyek HambalangDiantaranya, Ketua Umum Anas Urbaningrum, Sekjen Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas), Sekretaris Dewan Pembina sekaligus Menpora Andi Mallarangeng, Angelina Sondakh, Mirwan Amir, dan beberapa lagi lainnya.       

Apakah memang tidak ada sama sekali politisi Demokrat yang cemas setelah tertangkapnya Nazaruddin? Max menyatakan, kalaupun ada pihak yang merasa cemas, sesungguhnya hal tersebut sesuatu yang wajarSebab, memang ada beberapa kader yang sempat disebut-sebut ikut terlibat dalam perkara korupsi oleh tersangka kasus dugaan korupsi Wisma Atlet tersebut. 
     
Namun demikian, dia menghimbau terhadap kader-kader partai itu agar tidak terlalu memiliki kecemasan yang berlebihan"Apalagi bagi yang kemarin sudah memberikan keterangan di Dewan Kehormatan (DK) dan mengaku tidak bersalah tidak perlu lah cemasTidak perlu takut sebab nama yang disebut memang belum tentu itu benar," ujar anggota Komisi I DPR ini.
     
Secara terpisah, anggota Dewan Pembina Ahmad Mubarok yakin kalau tudingan Nazaruddin terhadap sejumlah kader Demokrat selama ini hanyalah fitnahDia menganggap, tertangkapnya Nazaruddin akan menjadi titik harapan pembersihan terhadap seluruh kader yang sempat disebut-sebut namanya"Fitnah akan berhenti dan kebenaran akan terungkap," ujar Ahmad Mubarok

Karenanya, dia berharap, Nazaruddin nanti bisa segera dibawa ke tanah air untuk membuktikan semua tudingannya secara hukum"Sepahit apapun kebenaran itu harus diungkapKami siap mengikuti apa yang akan disampaikan asal ada buktinya," imbuhnya(dyn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pram: KPK Harus Telusuri Omongan Nazaruddin


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler