jpnn.com - JAKARTA - Mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin mengaku tengah berada dalam ancaman. Hal itu disampaikannya usai menjalani pemeriksaan selama tiga hari di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Menurut Nazaruddin, ancaman itu berasal dari Bendahara Umum Partai Golkar, Setya Novanto. Ia diancam karena berusaha membongkar proyek Kartu Tanda Penduduk Elektronik (e-KTP).
BACA JUGA: Staf Wafid Sebut Miing Terima Duit Rp 50 Juta
"Novanto (Setya Novanto), dia itu mengancam saudara saya. Apa yang saya diperiksa dia tahu semua. Apa kelakuan saya di Sukamiskin dia tahu dan kalau saya buka lagi proyek e-KTP, saya mau dibunuh dia," kata Nazaruddin di KPK, Jakarta, Jumat (6/12).
Meski diancam Nazaruddin mengaku tidak takut. Ia akan tetap membongkar soal e-KTP. "Saya diancam enggak takut karena di Alquran yang tentukan hidup atau mati Allah," ujarnya.
BACA JUGA: dr Hendi Siagian Tegang, Dua Rekannya Santai
Dalam kesempatan ini, suami Neneng Sri Wahyuni ini kembali menyebut Setya sebagai orang yang kebal hukum. "Saya bilang anda ini (Setya) betul-betul luar biasa kebal hukum," kata Nazaruddin.
Lebih lanjut, Nazaruddin menyatakan, mantan pimpinan KPK, Chandra Hamzah juga menerima uang dari proyek e-KTP. Karena itu pengusutan proyek ini terus tertahan.
BACA JUGA: Akhirnya Seluruh Dokter Dugaan Kasus Malpraktek Ditangkap
"Kalau di Hambalang ada Ade Raharja yang menghalangi kenapa tersangka waktu itu lama. Kalau di e-KTP ini mungkin banyak yang lebih berkuasa dari Ade Raharja, karena Chandra Hamzah saja sudah pernah terima dari uang e-KTP ini. Makanya e-KTP ini luar biasa kekuataan yang menahan padahal ini proyek harta keuangannya 2,5 triliun, ini yang harus dibuka," kata Nazaruddin. (gil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lapor ke Polisi, Berharap Ruhut Segera Dikandangi
Redaktur : Tim Redaksi