jpnn.com - JAKARTA - Mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin mengaku divalidasi soal anggota DPR yang menerima uang.
Hal itu diungkapkannya usai menjalani pemeriksaan sebagai saksi kasus dugaan penerimaan hadiah dalam proses perencanaan Hambalang atau proyek-proyek lainnya yang menjerat mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum.
BACA JUGA: Kapolres Tasikmalaya: Korban Tewas KA Malabar Tiga Orang
"Diperiksa ini hanya penerimaan validasi anggota DPR terima uang. Anggotanya ada Mirwan Amir, Wayan Koster, Olly (Olly Dondokambey), Mahyuddin, Angelina Sondakh, Rully. Diversifikasi di mana terima, siapa yang nganter," kata Nazaruddin di KPK, Jakarta, Jumat (4/4).
Nazaruddin menyebut Olly yang merupakan Bendahara Umum PDI Perjuangan menerima uang senilai 1 juta dollar AS. "Seperti Olly dianter ke rumahnya, 1 juta dollar itu yang diverifikasi," tandasnya.
BACA JUGA: PDIP Paling Banyak Diberitakan Media Selama Kampanye
Sebelumnya, Komisaris PT Methapora Solusi Global Muhammad Arifin menyatakan ada aliran dana Rp 2,5 miliar ke Olly. Uang itu diakuinya merupakan uang pembayaran pinjaman dari mantan pejabat PT Adhi Karya Teuku Bagus M. Noor.
Nazaruddin menyatakan, Olly menerima dana hingga miliar rupiah dari sejumlah pihak untuk memuluskan proyek Hambalang. Olly, kata dia, mendapat uang 7,5 miliar dan 5 miliar. (gil/jpnn)
BACA JUGA: KPK Tidak Ingin Dimanfaatkan Untuk Kepentingan Partai Tertentu
BACA ARTIKEL LAINNYA... Temui Iwan Fals, Upaya Jokowi Perbaiki Komunikasi Politik
Redaktur : Tim Redaksi