NCW Sebut Pencegahan Korupsi di Era Jokowi Sangat Lemah

Selasa, 10 Oktober 2023 – 16:17 WIB
Uang barang bukti kasus korupsi disita KPK. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Nasional Corruption Watch (NCW) menyoroti rentetan kasus korupsi yang terus menerpa Indonesia beberapa waktu terakhir.

Badai korupsi itu terjadi dari mulai tingkat terbawah di daerah hingga pejabat tinggi negara seperti menteri-menteri yang berada di lingkaran kekuasaan Presiden Joko Widodo.

BACA JUGA: Kabar Terbaru dari KPK Kasus Dugaan Korupsi di Kementan, Tersangkanya Banyak

Ketua Umum NCW Hanifa Sutrisna menyinggung kasus-kasus korupsi yang melibatkan para menteri di kabinet Jokowi. Menurutnya, hal itu menunjukkan betapa lemahnya kepemimpinan dalam mencegah praktek-praktek korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) dari para pembantu presiden.

“Terlihat tidak bisa mengendalikan. Jangankan untuk memberantas, untuk melakukan pencegahan dan penangkalan terjadinya korupsi di kementerian dan lembaga yang di bawahinya sangat lemah sekali,” ujar Hanifa Sutrisna dalam siaran persnya, Selasa (10/10).

BACA JUGA: Usut Kasus Korupsi Tukin, KPK Panggil M. Idris F. Sihite

Sejauh ini ada lima menteri Jokowi dari dua periode kabinetnya yang tersandung kasus korupsi. Empat di antaranya telah menerima vonis yakni, Juliari Batubara, Edhy Prabowo, Imam Nahrawi, dan Muhammad Idrus Marham.

Sementara Johnny G. Plate masih menjalani persidangan. Terbaru, Mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo ditetapkan sebagai tersangka.

BACA JUGA: Dirut BLUD RSUD di Aceh Selatan Jadi Tersangka Korupsi, Begini Kasusnya

Kendati terdapat penegakan hukum pada sejumlah menteri, Hanifa Sutrisna memandang bahwa penegakan hukum di lingkaran kekuasaan masih kental akan nuansa tebang pilih.

“NCW melihat praktek tebang pilih masih terjadi dan pembiaran oknum-oknum yang terlibat korupsi terlihat jelas,” ujar dia.

Dalam dua periode Presiden Jokowi, kata Hanifa, tampak jelas akan tumpulnya penegakan hukum kepada sejumlah oknum menteri.

Sejumlah kasus yang sempat mencuat ke publik terkait indikasi korupsi mereka, hingga kini tak jelas nasib penyelesaiannya.

“Saat ini tidak ditindaklanjuti. Setelah dilakukan pemeriksaan, habis itu tidak dilakukan penyidikan lebih lanjut,” tutur Hanifa.

Hanifa lantas menyebut nama-nama menteri beserta kasus dugaan korupsi yang sempat mencuat ke publik. Menteri menteri itu di antaranya; Menteri BUMN Erick Thohir, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Investasi/ BKPM Bahlil Lahadalia. Serta Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Menteri Pemuda dan Olahraga, Dito Ariotedjo.

“Akan tetapi kasus dan penanganan perkara ini tidak tau seperti apa keberlanjutannya. Keburukan penanganan perkara dan diduga adanya pembiaran kasus dalam perkara ini, menjadi fokus utama,” ujar dia.

“Ini preseden yang buruk bagi anak bangsa. Seolah korupsi ini masih bisa ditoleransi jika ada kedekatan politik," pungkas dia. (cuy/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!

BACA ARTIKEL LAINNYA... Merespons Dugaan Korupsi SYL, Boni Hargens Ingatkan Modus Koruptor Membenturkan Institusi Negara


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler